Tangguh LNG klaim gelontorkan Rp600 miliar untuk program sosial

BABO, PAPUAKITA.com—Program sosial yang telah dilaksanakan BP sampai dengan tahun 2022, telah mencapai US$ 40 juta atau setara dengan sekira Rp600 miliar.

Program sosial itu dalam berbagai bidang termasuk pendidikan, kesehatan, kewirausahaan dan berbagai program pemberdayaan masyarakat lokal.

Klaim tersebut disampaikan Kathy Wu regional president Asia Pacific gas & low carbon energy untuk BP—operator dari Tangguh LNG, melalui keterangan tertulis yang dikutip, Sabtu (15/7/2023).

Kathy menyampaikan hal itu dihadapan Wapres RI Ma’ruf Amin saat melakukan kunjungan kerja ke Distrik Babo, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat pada Jumat.

Dalam kesempatan yang sama, Kahty didampingi BP Asia Pacific procurement senior manager James Tehubijuluw yang juga bertindak sebagai Acting VP Indonesia.

Kata Kathy, Tangguh menegaskan komitmen keberlanjutannya terhadap masyarakat lokal melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat Papua, seperti model inkubasi bisnis SUBITU, pemberdayaan koperasi lokal

Juga pengembangan perusahaan lokal menjadi bagian dari rantai suplai Tangguh, pelatihan-pelatihan termasuk program pemagangan teknisi Tangguh.

“Contoh keberhasilan program yang telah kami jalan tersebut diantaranya beasiswa kepada lebih dari 1.350 pelajar Papua di tingkat SMA dan universitas Menjalankan pendidikan 3 tahun bagi putra-putri Papua melalui Program Pemagangan Teknisi Tangguh,” jelasnya.

Saat ini, lanjut Kathy, lebih dari 100 lulusan program tersebut telah bekerja sebagai operator di Tangguh.  Saat ini, 72% dari pekerja Tangguh LNG berasal dari tanah Papua.

“Hal ini sejalan dengan komitmen AMDAL kami bahwa proporsi pekerja asal Papua akan mencapai 85% dari total pekerja di Tangguh pada tahun 2029,” ungkapnya.   

Bisnis SUBITU

Dincontohkan juga, inkubasi bisnis SUBITU. Bisnis binaan bp, melalui berbagai pelatihan, yang dijalankan oleh anak-anak Papua yang awalnya bergerak di bidang tekstil dan pemeliharaan AC di Bintuni sekarang telah berkembang ke bisnis lain seperti ritel, penatu, konsultasi bisnis, dan transportasi serta mempunyai cabang di Manokwari dan Sorong. 

Kathy menambahkan, sebanyak 44 perusahaan asal Papua merupakan bagian dari rantai pasok Tangguh LNG, dengan nilai kontrak kumulatif sejak 2006 mencapai US$ 299 juta,”pungkasnya.

Lihat juga : Disnakertrans, SKK Migas dan BP Indonesia buka-bukaan soal status proyek train 3 di Teluk Bintuni

Dalam kesempatan itu, Wakil Presiden Ma’ruf menyatakan rasa terima kasihnya atas investasi BP di Indonesia dan kontribusinya terhadap ekonomi di tingkat pusat dan daerah. Berharap bp meningkatkan investasinya di wilayah lain di Indonesia. (PK-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar