KAIMANA, PAPUAKITA.com—Pergelaran pesta budaya Teluk Bicari, Kaimana berupa pemasangan Sasi, resmi dibuka oleh Bupati Freddy Thie, Sabtu (2/12/2023).
Pesta yang digelar oleh masyarakat adat Suku Mairasi di Kampung Marsi, Distrik Kaimana, ini acara utamanya adalah Tutup Sasi, bertemakan “Melestarikan dan Memajukan Nilai Adat Budaya sebagai Manifesto Masyarakat Hukum Adat Dalam Menjaga Jati Diri dan Alam”.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Freddy Thie, juga melakukan Sasi’ atau ‘Nggama’ laut.
Ritual ini merupakan tradisi masyarakat adat setempat yang bertujuan melestarikan alam laut dengan tidak mengambil biota yang ada didalamnya, kecuali ikan dan siput, selama jangka waktu tertentu hingga waktu panen tiba.
Sasi ditandai dengan penancapan pelepah kelapa secara simbolis oleh bupati didampingi tokoh adat Mairasi di pantai Kampung Marsi.
Adapun pemasangan sasi sendiri diawali prosesi bakar batu dan doa bersama yang juga dilakukan di pantai.
Pesta Budaya Teluk Bicari juga diisi dengan rangkaian kegiatan adat yang dilakukan oleh masyarakat adat, diantaranya yakni demo bakar batu, permainan tradisional, seni tradisional, demo tokok dan ramas sagu, sajian ulat sagu dan tambelo, serta demo menjahit atap daun.
“Pesta budaya dengan kegiatan utama pasang sasi ini menandakan kepedulian masyarakat Mairasi dalam menjaga alam,” ujarnya.
Menurutnya, sasi ini menandakan masyarakat suku besar Mairasi ini punya kepedulian yang luar biasa untuk sama-sama menjaga alam yang ada disini.
“Sasi ini selaras dengan program pemerintah yang ingin menjadikan Kaimana sebagai kota wisata,” ungkap bupati.
Bupati Freddy Thie, juga berharap acara pasang sasi yang digelar tidak hanya sekadar ritual biasa. Tetapi menjadi komitmen bersama antara masyarakat adat, gereja dan pemerintah untuk menjaga dan melestarikan alam.
“Sasi ini diharapkan menjadi komitmen bersama selain untuk pelestarian alam, juga untuk menjaga biota-biota laut yang ada disini,” pungkasnya. (PK-05)