MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Bupati Pegunungan Arfak Dominggus Saiba menegaskan akan melakukan mutasi dan menahan gaji ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf).
Sanksi mutasi hingga menahan hak (gaji) ASN itu, apa bila ASN tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya, terutama kehadirannya di tempat tugas selama Senin-Jumat dalam sepekan.
“Jangan bandingankan pemerintahan yang ada sebelumnya. Saya orang pamong, saya birokrat dan berjalan di atas aturan yang ada. Ketika anda tidak bekerja, saya suruh bendahara tahan gaji,” tegasnya.
Bupati Dominggus Saiba juga menegaskan, sanksi lain yang akan diberikan kepada ASN yang tidak disiplin dan meninggalkan tugas adalah mutasi.
Hati-hati kalau ada yang tidak taati perintah dan arahan kami maka siap-siap mutasi,” ujarnya.
Pasangan Dominggus Saiba dan Andi Salabai adalah kepala daerah dan wakil kepala daerah hasil Pilkada 2024 lalu. Keduanya merupakan eks birokrat yang terjun ke jalur politik.
Sanksi mutasi dan menahan gaji ASN adalah bentuk dari komitmen keduanya dalam meningkatkan kinerja pegawai di lingkup Pemkab Pegaf dalam program 100 hari kerja.
