Seperti ini upaya Bupati Dominggus Saiba disiplinkan ASN Pegununga Arfak

MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Bupati Pegunungan Arfak Dominggus Saiba memiliki komitmen meningkatkan kinerja ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf).

Displin dan kinerja ASN di Pegaf harus meningkat. Untuk itu, kepala dinas, badan, dan kepala bagian hingga kepala distrik wajib bekerja dan berada di tempat tugas selama Senin-Jumat dalam sepekan.

“Selama ini memang lebih banyak itu mereka buka sekretariat di Manokwari,” ujarnya.

Meningkatkan dispilin dan kinerja ASN tidak lain adalah mewujudkan cita-cita dan tujuan mulai dari pemekaran kabupaten Pegununga Arfak. Tujuannya itu untuk menyejahterahkan masyarakat,

“Ternyata, ASN itu banyak berkantor dan membukan sekretariat di Manokwari dan malas masuk kantor,” ungkap Bupati Dominggus Saiba.

Program 100 hari kerja

Evaluasi kinerja ASN di lingkup kabupaten Pegunungan Arfak, menjadi salah satu program prioritas dalam 100 kerja Bupati Dominggus Saiba dan Wakil Bupati Andi Salabai.

“Kami di saat debat kandidat, saya sampaikah bahwa akan secara mengevaluasi menyeluruh kinerja ASN di kabupaten Pegunungan Arfak. Untuk menunjukkan jati diri pemerintahan kabupaten Pegunungan Arfak, harga diri pemerintahan,” tegasna mengulang kembali janji politiknya.

Bupati Dominggus Saiba menegaskan kembali, bahwa kabupaten Pegunungan Arfak hadir untuk memberikan kesejahteraan dan kenyamanan bagi masyarakat.

Untuk mewujudkannya maka syarat utamanya itu adalah kehadiran ASN, mulai dari bupati dan wakil bupati, sekda dan jajaranny harus berada di tempat tugas untuk melayani masyarakat kabupaten Pegunungan Arfak yang berada di 166 kampung dan 10 distrik.

“Saya berharap dalam 100 hari kerja ini, kami sudah bisa melakukan evaluasi dan semua ASN sudah harus berada di kabupaten Pegunungan Arafk. Saya minta kantor atau sekretariat yang ada di Manokwari ditutup,” ucapnya sembari mengakui sudah dilakukan penutupan sekretariat.

Salah satu bukti diindahkannya arahan terkait penutupan sekretariat, ini nampak dari bagian keuangan yang sudah beraktivitas di kabupaten Pegaf. Langkah ini juga menjadwa aspirasi dari sebagian ASN dan masyarakat.

“Itu (keuangan) ibaratnya ada gula, ada semut. Keuangan itu ibarat gula, kalau semua ada di Manokwari ya, semut semua itu ikut kesana. Pada 100 hari kerja ini, kami disiplikan ASN,” ucap bupati.

Semangat disiplin dan etos kerja ASN sudah mulai nampak sejak pertama perintah dan arahan disampaikan dalam apel gabungan perdana ASN Pemkab Pegaf pada 10 Maret lalu.

“Mudah-mudahan semangat itu tidak sampai di sini saja. Sebagai AS, abdi negara, abdi masyarakat harus melaksanakan tugas pelayanan. Menuntut menjadi pegawai berarti harus melaksanakan kewajiban dan baru menuntut haknya,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *