Lokasi Bandara Baru Wasior Ancam Sumber Pendapatan Masyarakat Kampung

WASIOR, Papuakita.com – Masyarakat Kampung Dotir, Distrik Wasior khawatir pembangunan bandar udara baru, Wasior berpotensi akan mengancam sumber pendapatan mereka.

Sebab, lahan seluas 4.000 x 700 meter atau setara 280 hektar di daerah masuk dalam areal pembangunan bandara baru tersebut. Secara turun temurun, lokasi tersebut telah menjadi tempat bagi masyarakat adat mencari nafkah.

“Lokasi itu tempat kami mencari nafkah sejak jaman dulu. Kalau tempat itu dibuka bagaimana kami mau cari makan. Kami harus bekerja keras karena kehilangan tempat mencari,“ kata Kepala Kampung Rado, Lodewik Manaruri.

Pernyataan Lodewik ini disampaikan dalam kegiatan konsultasi publik terkait AMDAL pembangunan bandara baru yang digelar di ruang tunggu bandara Wasior, Rabu (30/5/2018).

Lahan yang akan dijadikan lokasi bandara baru, dimanfaatkan masyarakat untuk berladang, berburu, hingga mencari kepiting maupun keong, termasuk hasil hutan berupa kayu maupun buah-buahan.

Tidak hanya di darat, kawasan laut di sepanjang pantai di lokasi bandara juga menjadi tempat mencari masyarakat setempat.

Kekhawatiran serupa juga utarakan Kepala Kampung Dotir, Yusak Marani serta beberapa tokoh masyarakat. Kendati mendukung pembangunan bandara, masyarakat  minta pemerintah memberi perhatian serius terhadap nasib mereka. (REX)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *