Pabrik Semen Maruni Berkontribusi terhadap Peningkatan SPB di Wilayah Kerja KSOP Manokwari

MANOKWARI – Kehadiran pabrik semen Maruni (PT SDIC) ternyata berkontribusi terhadap peningkatan permintaan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang dikeluarkan oleh Kantor Kesyahbadaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Manokwari.

Hal itu diakui pelaksana tugas Kepala KSOP Kelas IV Manokwari, Iriance Kumendong saat dikonfirmasi, Rabu (11/7/2018). “Dari tahun ke tahun pasti meningkat,” ujarnya.

Peningkatan permintaan SPB itu, diakui Kepala Sub Seksi Pelayaran, Sukirman. “Jelas meningkat. Selama ada pabrik semen, tahun kemarin kapal yang dilayani sekitar 100 an, sekarang sudah mencapai 140 an otomatis tiap tahun meningkat, cukup signifika. Sekira 20 an kapal per bulan,” katanya.

Kata Sukirman, permintaan SPB itu mencakup seluruh kunjungan kapal di wilayah pelabuhan Manokwari dan pelabuhan pabrik semen milik PT SDIC yang terletak di Maruni.

“Yang dilayani lebih banyak kapal cargo ketimbang kapal rakyat. Prosedurnya kapal dalam negeri sama, kecuali kapal asing harus ada beberapa persyaratan diantaranya dari imigrasi dan beacukai,” kata Sukirman.

Iriance Kumendong menegaskan, prosedur penerbitan SPB sesuai protap. “Kita tetap pengawasan setelah terbit SPB, baik dari KSOP dan didukung oleh KSKP dan Polair.Termasuk melakukan ramp check,” ujar dia.

Pasca OTT

Pelayanan di kantor KSOP Manokwari berjalan normal. Peristiwa penangkapan Kepala KSOP (IAHP) pada 14 Juni dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Tim Saber Pungli tak berpengaruh dalam pelayanan administrasi.

“Pelayanan berjalan normal. Kita tetap melaksanakan tugas pelayanan kepada masyarakat. Pada 4 Juli saya mendapat nota tugas sebagai pelaksana tugas kepala KSOP Manokwari,” ungkap Iriance Kumendong.

KSOP Manokwari
Pelaksana Tugas Kepala KSOP Manokwari, Iriance Kumendong. Foto :RBM/PKT

“Pasca OTT, aktivitas seperti biasa. Pelayanan seperti biasa tidak ada hambatan. Arahan dari pusat, kita tetap jalan. Kalau kita hentikan sehari saja pelayanan ini maka semua bisa lumpuh,” ujar Kepala Sub Seksi Sertifikasi, Hengky Duwiri.

Iriance menambahkan, pelayanan berjalan sesuai dengan aturan. Untuk itu, masyarakat pengguna jasa yang hendak mengurus persyaratan berlayar tidak perlu ragu karena kantor KSOP Manokwari siap memberikan pelayanan terbaik. Dan berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku, tidak ada kompromi.

“Kalau berkas permohonannya lengkap semua, kita jamin prosesnya tidak lama. Tidak sampai sehari, paling 15-20 menit saja sudah bisa diterbikan SPB. Yang mengakibatkan SPB lama terbit karena biasanya ada ijin-ijin lain yang belum lengkap sehingga kesannya pengurusan ini lama,” ujar Sukirman.

Kerja 48 Jam

Di sisi lain, pelayanan di kantor KSOP Manokwari masih diperhadapkan dengan masalah klasik, yakni minimnya SDM pegawai. Meski demikian, kondisi ini tidak membuat pelayanan kepada masyarakat berkurang.

Iriance Kumendong mengungkapkan, aktivitas pegawai di kantornya tetap dilakukan berjalan sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan dan berlaku secara nasional.

“Idealnya pegawai di kantor ini 75-80 orang. Tiap tahun kita ajukan ke pusat untuk penambahan pegawai tetapi belum dijawab. Informasi kekurangan pegawai disampaikan ke kami juga terjadi di hampir semua daerah. Kita kerja bukan 24 jam tetapi 48 jam,” ujar Iriance lagi.

Saat ini, jumlah pegawai tetap KSOP Manokwari sebanyak 25 orang. Kondisi ini jauh dari kata ideal sehingga membuat para pegawai harus bekerja ekstra. Pada situasi tertentu, misalnya hari raya pegawai harus siap ‘kerja’ 48 jam.

“Sudah sering kita ajukan penambahan pegawai. Tiap tahun ajukan ke pusat tetapi jawabannya hampir semua daerah juga alami hal yang sama,” ujar Kasubsi Pelayaran, Sukirman. (RBM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *