MANOKWARI, Papuakita.com – Dua murid SMA Negeri 2 Manokwari, Jonly Wanma dan Patipi masing-masing terluka karena tertembak panah wayer di bagian punggung dan luka sabetan senjata tajam di kaki kanan.
Insiden itu buntut dari penyerangan yang dilakukan sekelompok warga yang berjumlah sekira belasan orang, Kamsi (1/11/2018). Kapolres Manokwari, AKBP Adam Erwindi dikonfirmasi membenarkan penyerangan yang memakan korban luka-luka dari pihak sekolah. Meski demikian, ia mengakui identitas para pelaku penyerangan belum diketahui.
Menurut Kapolres, sebelum terjadi insiden penyerangan, saat itu siswa-siswi SMA negeri 2 sedang berjalan kaki pulang sekolah. Di saat yang bersamaan, guru mereka (Marlina Inarkombu) juga jalan bersama siswa-siswinya.
“Saat berjalan, kaki guru sekolah itu nyaris disenggol oleh tukang ojek. Kejadian tersebut menimbulkan cekcok mulut antara guru dan tukang ojek. Melihat guru mereka hampir disenggol, maka spontanitas siswa-siswa yang sedang melintas langsung melakukan pemukulan dan pengeroyokan terhadap tukang ojek itu,” ujar Adam.
Kata Kapolres Adam, tukang ojek yang terlibat perkelahian dengan para murid SMAN 2, itu belum diketahui identitasnya. Dia kemudian lari menyelamatkan diri di bengkel pertigaan dekat gereja Efrata Wosi dalam.
“Beberapa saat kemudian datang sekelompok masyarakat kurang lebih berjumlah 15 orang menuju sekolah dengan menggunakan motor sambil membawa alat tajam dan secara membabi buta menyerang para siswa,” ungkap kapolres.
Kata kapolres, pascapenyerangan korban luka-luka sudah dibawa ke Rumital Manokwari, untuk mendapatkan pertolongan medis. Kapolres mengatakan, telah menerjunkan personel Wariori dan Polsek untik mengamankan TKP.
“Situasi Kamtibmas di sekitar SMA negeri 2 Manokwari dan sekitarnya masih dalam keadaan aman terkendali. Murid dan guru sekolah sudah pulang ke rumah masing-masing. Saya harap masyarakat tetap tenang dan serahkan kasus ini sepenuhnya kepada kepolisian,” imbau kapolres. (MKD)