MANOKWARI, Papuakita.com – Sebanyak 40 kontainer berisi penuh kayu jenis Merbau berbentuk balok dari Sorong, Papua Barat, diduga dipasok secara ilegal ke Surabaya berhasil digagalkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Gakkum KLHK, Balai Gakkum LHK Wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabalnusra) bekerja sama dengan Komando Armada II Detasemen Intelijen.
Puluhan kontainer kayu itu berhasil diamankan setelah Tim gabungan melakukan penggerebekan terhadap PT SUAI dan CV MAR yang diduga kuat sebagai penandah kayu ilegal tersebut.
“Hasil analisis data dan informasi intelijen, Ditjen Gakkum KLHK menemukan indikasi ada pengangkutan 40 konteiner kayu ilegal dengan kapal HJ dari pelabuhan Sorong menuju Surabaya” Kata Direktur pencegahan dan pengamanan Hutan (PPH) Surabaya, Sustyo Iryono melalui siaran persn yang diterima papuakita.com, Jumat (7/12/2018).
Pada 4 Desember lalu, tim mengamankan 3 konteiner kayu ilegal dari PT SUAI di Gresik. Selain itu terdapat temuan 3 Konteiner di CV MAR yang berlokasi di Pasuruan dan 34 konteiner di Depo Spil Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. Puluhan kontainer kayu tersebut ditaksir seharga Rp12 miliar.
Pengungkapan ini dilakukan setelah tim melakukan penelusuran selama satu pecan dari Sorong hingga Surabaya. Ia mengatakan, tim kemudian mengamankan kontainer di pelabuhan Berlian, Tanjung Perak. Tim juga melakukan pembuntutan kendaraan pengangkut hingga ke daerah Pasuruan.
“Operasi Tangkap Tangan kali ini berhasil mengaitkan pelaku di hulu, Sorong dengan pelaku di hilir, Surabaya, Gresik dan Pasuruan,” ujarnya sembari menegaskan pelaku dan juga pemodal besar harus dihukum berat agar menjadi peringatan bagi yang lain.
Menurut Sustyo Iryono, data Ditjen. Gakkum menunjukan tawaran dari mafia kayu ilegal di luar Papua Barat sangat menggiurkan, sehingga para pelaku lapangan lebih memilih pasang badan daripada membuka siapa pemodal yang membiayai aktivitas mereka.
Oleh karena itu Ditjen Gakkum akan terus menegakan hukum terhadap pembalakan liar dengan menangkap pelaku lapangan dan juga pemodal hingga korporasi pemodal.
Dia mengklaim, hasil operasi ini adalah bukti keseriusan KLHK memberantas pembalakan liar mulai dari hulu hingga hilir. “Pemberantasan yang komprehensif bisa menjadi sinyal yang kuat buat para perusahan penadah kayu itu,” ujar Direktur Jendral Gakum KLHK, Rasio Ridho Sani.
Ditjen Gakkum saat ini sedang menjajaki kerja sama dengan TNI AL dan para pihak lainnya, seperti Kementrian Perhubungan, Kepolisian dalam operasi pengamanan hutan. (ADL)