Pemprov Papua Hentikan Pembangunan Patung Yesus

MANOKWARI, PAPUAKITA.COM – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Papua menghentikan pembangunan Patung Yesus setinggi 33,3 meter, yang berlokasi di Pantai Base-G, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Girius One Yoman mengatakan, proyek pembangunan patung Yesus dihentikan karena permasalahan hak ulayat di lokasi pembangunan yang tak kunjung selesai.

“Bukan salah pemerintah, tetapi selalu ada pemalangan sehingga kami memutuskan untuk berhenti,” kata Girius, akhir pekan kemarin, seperti dilansir dari CNN Indonesia.

Pemerintah provinsi Papua Barat membangunan patung Yesus dengan harapan bisa menyemarakan pelaksanaan PON XX pada 2020 di Papua. Dan didorong juga sebagai salah satu tempat wisata.

Menurut Girius, permasalahan muncul akibat masyarakat setempat saling klaim soal kepemilikan hak ulayat. Sehingga pembangunan yang sudah siap dilaksanakan harus dihentikan.

“Masalah pembebasan lahan di lokasi pembangunan patung Yesus sudah dibayarkan kepada pemilik hak ulayat, namun masih ada pihak lain yang komplain,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, akibat dari permasalahan berlarut-larut itu, anggaran pembebasan lahan tak lagi masuk daftar pada 2019 dan pembangunan pun dihentikan.

Girius mengatakan, ikon pariwisata berupa patung Yesus ini awalnya dibangun sebagai tempat wisata bagi kontingen PON XX yang hendak berwisata, sehingga dapat menambah pemasukan daerah melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Materi pembangunan patung Yesus disebut akan dipesan dari luar Papua termasuk telah melakukan kajian terhadap patung Yesus lain yang ada di belahan dunia seperti di Brazil, Timor Leste dan Spanyol.

Girius menambahkan, ketika kawasan wisata ini selesai dibangun, diharapkan adanya pelataran atau halaman yang bisa digunakan sebagai tempat Kebaktian Kebangunan Rohani, kegiatan yang umum dilakukan oleh umat Katolik dan Nasrani, sehingga para wisatawan bisa datang ke Pantai Base-G sembari berwisata rohani. (***/RBM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *