Demas Mandacan: Saya Hadir di Gedung Wanita sebagai Ketua PDI Perjuangan

MANOKWARI, PAPUAKITA.COM—Insiden kecil sempat terjadi saat Ketua DPC Partai Demorkasi Indonesia Perjuangan (PDI P) Kabupaten Manokwari, Demas Paulus Mandacan menyambangi Gedung Wanita—lokasi penghitungan suara tingkat PPD Manokwari Barat, Kamis (20/4/2019) siang.

Demas Mandacan yang juga sebagai Bupati Manokwari, sempat ditolak di lokasi itu oleh sekelompok warga yang didominasi perempuan. Hal tersebut dilakukan karena dikhawatirkan sebagai kepala daerah, ia bisa mengintervensi proses rekapitulasi penghitungan suara. Padahal, proses tersebut baru akan dimulai pukul 15.00 WIT.

“Perlu diketahui bahwa kehadiran saya di gedung wanita sebagai ketua PDI Perjuangan, bukan sebagai bupati. Jadi publik harus membedakan posisi ini,” jelas Demas melalui pesan tertulis.

Suasana di Gedung Wanita Manokwari. Foto : Istimewa

Saat mendatangi gedung wanita, Demas Mandacan menggunakan sebuah mobil berwarna merah yang identik dengan warna partai besutan Megawati Soekarno Putri itu. Di beberapa bagian mobil terdapat logo partai dan spanduk salah seorang caleg PDI P.

“Soal masalah stiker di mobil merupakan wujud kebanggaan saya sebagai kader partai dan tidak mungkin stiker itu merubah hasil yang sudah ada, dan juga di dalam gedung bukan saya sendiri tapi ada ketua-ketua partai yang lain juga. Jadi kehadiran kami menanyakan model C1 yang semua partai belum dapat,” ujar dia.

“Walaupun saya dicaci maki dan mobil saya diludahi pinang, dilempar dan dikempesin ban mobil, tapi saya tetap memaafkan mereka. Kemenangan tidak semudah kita membalik telapak tangan tapi penuh dengan tantangan dan perjuangan.Saya tetap sabar dan memaafkan mereka. Tuhan mengasihi orang yang sabar dan rendah hati,” tuturnya.

Sebelumnya, aksi protes dan penolakan tersebut sempat memicu ketegangang, namun petugas kepolisian yang melakukan pengamanan di lokasi sigap dan mampu melerai aksi tersebut.

Ketua PPD Manokwari Barat, Edi Manao mengakui jika peristiwa tersebut merupakan akumulasi ketidakpuasan serta kecurigaan masyarakat saja.

“Publik harusnya juga tahu bahwa beliau juga merupakan ketua parpol. Kehadiran beliau menimbulkan kekhawatiran adanya intervensi dari pimpinan daerah. Ini merupakan akumulasi, karena sejak tadi malam (kemarin malam) hingga pagi ini sudah mulai saling curiga,” ujar Edi Manao. (RBM/ADL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *