Pemda Manokwari Bantu Pengobatan Bocah Penderita Polip Hidung

MANOKWARI, PAPUAKITA.COM—Kabar tentang Iriani Nevita Sari, bocah 11 tahun penderita polip hidung, yang bermukim di Kelurahan Amban, Distrik Manokwari Barat, tidak bisa dioperasi karena terganjal biaya rumah sakit langsung direspon Pemerintah Kabupaten Manokwari.

Bupati Manokwari, Demas Paulus Mandacan diwakili Sekretaris Daerah, Aljabar Makatita, Sabtu (1/6/2019), menyerahkan bantuan berupa uang tunai senilai Rp15 juta. Uang tersebut untuk membantu meringankan biaya operasi Irianti yang akan dirujuk ke salah satu rumah sakit di daerah Kota Sorong.

“Informasi yang masuk ke kita ada salah seorang warga yang merupakan siswa berprestasi di salah satu sekolah sedang sakit dan memerlukan perhatian. Saya melanjutkan ke bupati Manokwari, beliau sangat merespon dan menyampaikan untuk dibantu,” kata sekda usai menyerahkan bantuan pemerintah daerah.

Didampingi Kabag Humas, Mari Dina Rahareng, lanjut Makatita, pemerintah daerah selalu berusaha agar bisa bisa membantu warga yang menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan. Ia mengatakan, pemerintah darerah coba merespon dengan cepat.

“Kita berharap kepada seluruh ASN dan masyarakat yang ada tidak perlu segan-segan menyampaikan permasalahan kepada pemerintah daerah, bahwa ada masyarakat yang butuh penanganan urgen terkait permasalahan kesehatan,” jelasnya.

“Pemerintah kabupaten Manokwari di bawah kepemimpinan Bapak Demas Paulus Mandacan akan berusaha semaksimal mungkin untuk menangani masalah-masalah kesehatan terutama untuk masyarakat kita di Manokwari. Kita harapkan bantuan yang diserahkan dapat dimanfaatkan untuk melakukan operasi,” sambung sekda.

Bocah Penderita Polip
Sekretaris Daerah Kabupaten Manokwari Aljabar Makatita bersama Kabag Humas, Maria Dina Rahareng (paling kanan) usai menyerahkan bantuan. Foto : RBM

Selain uang tunai Rp15 juta, pemda juga membantu pengurusan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Sekda Makatita juga berpesan, agar perkembangan Iriani setelah menjalani pengobatan disampaikan ke pemerintah daerah.

“Kita sudah komunikasi dengan BPJS Kesehatan untuk dibantu pengurusan KIS, sehingga kartu tersebut bisa digunakan pada saat proses pengobatan,” kata Sekda.

Menurut Haflah Hasanah, ibu kandung Iriani, putrinya didiagnosa menderita polip hidup sejak sejak 2018 lalu. Akibat penyakit tersebut, putrinya tidak dapat bersekolah dan kondisi fisiknya kian menurun.”

“Alhamdulillah, terima kasih atas bantuan dari pemerintah daerah, sehingga saya bisa obati anak saya dan bisa pulih. Penyaki polip diketahui sejak 2018 dan sudah menjelar sampai ke tenggorokan. Selama ini kita tahunya itu hanya amandel. Tapi setelah diperiksa, dokter bilang polip hidung yang sudah menjelar ke tenggorokan,” jelasnya.

Haflah menambahkan, bahkan dokter sudah menyarankan segera dioperasi, karena penyakitnya sudah menjalar sampai ke tenggorokan. Tidankan operasi belum bisa dilakukan karena kendala biaya, apalagi ayah dari Iriani hanya pekerja serabutan dan ibunya hanya membuka warung nasi. (RBM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *