Teror Kampung Manopi
Ilustrasi teror warga kampung. Foto : Istimewa

Warga Kampung Manopi, Teluk Wondama Diteror Orang Tak Dikenal

Diposting pada

MANOKWARI, PAPUAKITA.COM—Kepala Distrik Wasior, Alex Marani membenarkan, informasi tentang teror yang dilakukan sekelompok orang tak dikenal terhadap warga Kampung Manopi, Kabuten Teluk Wondama. Teror tersebut telah berlangsung dalam 3 hari berturut-turut.

Informasi teror tersebut menjadi konsumsi publik dan mendapat beragam respon setelah dibagikan ke media sosial (facebook) oleh salah satu warga Wasior.

Kepala Distrik Wasior
Kepala Distrik Wasior, Alex Marani. Dok. Pribadi

“Saya langsung klarifikasi kepada kepala kampung, Bapak Frans Saba. Ternyata informasi yang disampaikan lewat faceboo soal teror, itu benar,” kata Alex ketika dihubungi melalui telepon seluler, Minggu malam (7/7/2019).

“Sekira pukul 18.00 WIT tadi ada beberapa orang tak dikenal yang sempat naik ke rumah salah satu warga, karena ketakukan pemilik rumah tersebut lari dan berteriak. Masyarakat sempat mengejar tapi tidak berhasil,” sambung Alex.

Guna memastikan keamanan serta mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, lanjut Alex Marani, aparat kampung telah meminta aparat kepolisian dan TNI AD setempat untuk membantu memantau situasi kamtibmas khususnya di lingkungan kampung Manopi dan sekitarnya.

“Sesuai dengan pengakuan dari kepala kampung, sampai saat ini tidak ada warga yang melaporkan telah kehilangan sesuatu. Jadi informasi teror-teror yang bagaimana dan pencurian sementara belum ada,” ujar Alex.

Menurut Alex, teror tersebut dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal. Meski demikian, Alex belum bisa menggambarkan secara detail tetang sosok kelompok yang diduga melakukan teror terhadap warganya di kampung Manopi.

Teror Kampung Manopi
Postingan salah seroang warga Wasior di facebook tentang informasi teror di Kampung Manopi. Foto : Istimewa

“Sesuai informasi, hari pertama teror dilakukan oleh 11 orang. Sore tadi itu ada sekira enam orang yang berada di belakang dan dua orang lagi di depan rumah warga yang sempat dinaiki. Ini yang disampaikan oleh kepala kampung. Disampaikan juga bahwa ciri-ciri yang melakukan teror adalah orang pendatang,” ujarnya lagi.

Diketahui, kampung Manopi dihuni sekira 400 kepala keluarga (KK), dengan prediksi sekira 1.000 jiwa, yang warganya sudah berbaur antara penduduk asli dengan pendatang dari suku Toraja dan Buton. Di kampung ini juga terdapat mesin PLTD.

“Saat ini aparat kepolisian sudah berada di kampung untuk berjaga-jaga. Saya sudah sampaikan agar aparat kampung segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menyikapi situasi yang berkembang,” Alex menambahkan. (RBM)