MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Pelatihan teknik dasar las dan teknik pertukangan batu yang digelar oleh Balai Jasa Konstruksi (Bajakon) Wilayah VII Jayapura, yang diikuti sebanyak 60 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Kelas IIB Wamena, Papua melibatkan 2 instruktur dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Papua Barat.
Adapun 2 instruktur asal Kanwil Kemenkumham, masing-masing Marhisar Sinaga dan Aprillian Luas. Kedua pegawai Kanwil Kemenkumham ini memberikan pelatihan yang berlangsung sejak 9 hingga 14 Desember mendatang.
Kepala Kanwil Kemenkumham Papua Barat, Anthonius Ayorbaba mengatakan, pelibatan pegawainya sebagai instruktur dalam pelatihan warga binaan di Lapas Kelas IIBb Wamena, Papua merupakan sebuah langkah baru yang patut diapresiasi.
“Kegiatan seperti ini terus akan dikerjakan secara bersama-sama di waktu mendatang. Sehingga keterampilan yang diperoleh bisa diwariskan kepada orang lain khususnya di dalam lembaga pemasyarakatan yang akan memberikan keterampilan yang baru bagi warga binaan,” demikian Anthon Ayorbaba melalui siaran pers yang diterima, Kamis (12/12/2019).
“Dengan harapan pada saat warga binaan bebas, keterampilan yang didapat boleh dimanfaatkan dengan baik,” sambungnya.
Anthonius Ayorbaba menambahkan, pelibatan pegawai Kemenkumham Papua Barat merupakan sebuah inovasi yang baru dimulai dari Papua Barat dan belum dilakukan di seluruh Indonesia.
“Pelatihan tersebut merupakan kerja sama prestasi yang sangat membanggakan untuk mengakhiri tahun 2019. Dengan kegiatan pelatihan ini kanwil kemenkumham Papua Barat akan terus mendorong SDM yang ada di Papua Barat untuk memiliki profesionalisme dan kompetensi sebagai instruktur,” tutupnya.
Aprillian Luas mengatakan, pelatihan warga binaan merupakan kelanjutan dari kegiatan terdahulu yang telah diikuti sebanyak 23 pegawai kanwil kemenkumham Papua Barat pada 10-22 Oktober 2019.
Aprillian luas mengatakan, dirinya memberikan materi berupa teori dan praktek sekaligus penilaian kepada 60 peserta pelatihan yang terbagi menjadi 2 kelas, yakni 40 peserta konstruksi batu, dan 20 orang di konstruksi las.
“Sebagai instruktur, kami ikut diassessment oleh bajakon di akhir kegiatan,” ujarnya.
Marhisar Sinaga menambahkan, konstruksi las, peserta akan dilatih membuat rangka tenda besi ukuran 4×6 meter. Sedangkan untuk konstruksi batu, peserta dilatih untuk membuat altar atau panggung dengan ukuran 8,70 meter x 4 meter dengan tinggi 40cm. (*/ARF)