MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Pihak Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Rendani Manokwari menjalin kerja sama dengan Manajemen Maskapai PT Susi Air. Kerja sama berupa membuka kembali jalur penerbangan bersubsidi di 11 bandara perintis di wilayah Papua barat yang berada di bawah pengawasan wilayah kerja Otoritas Bandara Wilayah IX Papua Barat.
Dibukanya jalur penerbangan perintis bersubsidi, ini untuk menjawab kebutuhan transportasi angkutan jalur udara perintis di daerah ini, khususnya rute pergi pulang dari Kabupaten Manokwari ke sebelas bandara yang berada di wilayah terpencil dan terisolir di Papua Barat.

Kepala UPBU Rendani, Juli Mudjiono, Senin (13/1/2020) mengatakan kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan kontrak kerja sama antara pihak bandara Rendani dengan manajemen maskapai Susi Air. Penandatanganan kontrak tersebut telah dilakukan di Jakarta pada Kamis (9/1/2020) lalu.
“Kontrak kerja sama ini berlaku selama setahun sampai dengan 31 Desember 2020 mendatang, semoga bisa menjawab kembali kebutuhan masyarakat yang ingin bepergian ke beberapa daerah dengan jalur penerbangan perintis bersubsidi,” terang Mudjiono kepada papuakita.com
Mudjiono menambahkan, total rute jalur penerbangan perintis subsidi tetap sebelas daerah tujuan, namun volume untuk penerbangan belum diatur kembali.
“Dengan adanya penerbangan bersubsidi saya harapkan bisa menjadi faktor penunjang untuk kemajuan daerah dan seluruh masyarakat di daerah ini,” sambungnya.
Kepala Otoritas Bandara Wilayah IX Papua Barat, Agus Irianto menegaskan, rute penerbangan perintis bersubsidi ini tidak boleh ada calo tiket.
“Harga tiketnya sudah sangat murah, jangan beli tiket melalui calo karena bisa jadi harganya melonjak naik,” ucapnya berpesan.
Irianto berpesan, agar setiap bandara yang ada di bawah wilayah kerjanya, menjaga bandaranya dengan baik dan jangan dibiarkan terbengkalai. Sehingga rumput dan tanaman menjadi tumbuh tinggi.
“Kondisi ini akan menjadi penghambat pesawat untuk mendarat dan lain sebagainya. Jaga dengan baik, sehingga sebelas rute penerbangan perintis subsidi ini bisa jalan dengan baik tanpa kendala,” katanya.
Adapun Distrik Manager Susi Air Manokwari, Guntur mengatakan, pihaknya menyediakan dua pesawat utama dan satu pesawat cadangan masing-masing berisi 12 seat, untuk melayani di semua rute penerbangan perintis tersebut.
Di mana, pada penerbangan perintis ini harga tiketnya sangat terjangkau guna membantu masyarakat. Ia menambahkan, dengan harga termurah mulai Rp 223.600 rute Manokwari-Kebar pergi-pulang, serta yang tertinggi dengan harga Rp343.300 untuk rute Biak-Numfor dan arah sebaliknya.
“Penerbangan perintis yaitu penerbangan yang difungsikan untuk masyarakat khususnya di wilayah Manokwari dalam hal tranportasi udara, dimana dalam hal ini Sulit dijangkau oleh transportasi darat maupun laut. Anggaran biaya transportasinya sudah disubsidi oleh pemerintah pusat,” pungkas Guntur. (LPS)