Parsidi Tonoi Ditemukan Selamat, Sempat Tersesat 3 Hari di Hutan Bintuni

MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Seorang pemuda, Parsidi Tonoi (19) sempat dilaporkan hilang di hutan Kampung Mansina, Distrik Bintuni, Kabupaten Teluk Bintuni sejak 3 hari (6-8) Agustus 2020. Parisidi berhasil ditemukan dalam keadaan selamat oleh keluarga korban dan Tim SAR gabungan, Minggu pagi (9/8/2020).

Parsidi ditemukan oleh keluarga korban dalam tidak jauh dari lokasi hilang, dan dalam keadaan lemas serta terdapat luka lecet pada bagian kaki. Tim sar yang melakukan pencarian tidak jauh dari lokasi penemuan langsung bersama masyarakat membantu proses evakuasi ke rumah korban.

”Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Korban ditemukan selamat. Terima kasih seluruh unsur yang telah membantu pencarian,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Manokwari George L. Mercy Randang melalui keterangan tertulis yang diterima papuakita.com.

Mercy Randang mengatakan, informasi yang didapat dari tim yang sempat menanyakan keterangan langsung kepada korban, bahwa sekira pukul 16.00 WIT korban dan orang tua pergi memancing di Muara Arwandoro di sekitar hutan Kampung Mansina.

“Korban lalu melihat jejak rusa mengarah ke hutan kemudian mengejarnya. Hingga malam hari, korban tidak Kembali sehingga keluarga memutuskan untuk kembali meminta bantuan,” ujarnya.

“Parsidi pada saat ingin kembali tersesat, bahkan hingga hari kedua korban sampai ke muara Siberai, karena banyak buaya ia kembali ke dalam hutan dan berjalan terus hingga hari ketiga berhasil tiba di titik awal hilangnya korban

Selama tiga hari dia terus jalan dan bertahan hidup dengan minum air dari tanaman,’’ Sambung Mercy Randang mengutip keterangan Parsidi.

Adapun Tim SAR gabungan terdiri atas personil Basarnas Pos Pencarian dan Pertolongan Bintuni, Polairud, dan masyarakat. Pihak keluarga baru melaporkan informasi orang hilang tersebut ke pihak SAR pada Jumat lalu.

Parsidi dievakuasi kembali ke rumahnya dengan menyusuri sungai dengan menggunakan long boat warga dan perahu karet Basarnas. Menurut Mercy, sebelumnya pencarian telah banyak melibatkan unsur perahu maupun speed boat milik Polairud Bintuni.

“Setelah tiba di rumah korban sempat pingsan. Kita langsung evakuasi dengan kendaraan Basarnas ke rumah sakit daerah Bintuni untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut,” jelasnya.

Dengan kejadian tersebut, Mercy Randang mengimbau, masyarakat khususnya yang ingin melakukan kegiatan di hutan, muara sungai juga di laut agar lebih berhati-hati dan memperhatikan resiko.

“Jika tidak memungkinkan jangan memaksakan diri. Kami berterima kasih kepada seluruh tim sar gabungan juga keluarga korban yang turut membantu proses pencarian dari hari pertama hingga hari ketiga korban ditemukan dengan selamat,” tutupnya. (*/ARF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *