MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Kepengurusan Primer Koperasi Pengelolaan Sampah (PKPS) Kabupaten Manokwari resmi dibentuk. Lembaga ini diharapkan menjadi wadah berhimpun seluruh bank sampah yang ada di daerah ini dan menunjang perkembangan, serta menopang eksistensi bank sampah secara berkelanjutan.
Kepengurusan PKPS diketuai oleh Yohanes Ada Lebang, ini diharapkan akan memberikan dampak dan dorongan positif bagi perkembangan bank sampah yang ada di kabupaten Manokwari.
PKPS kabupaten Manokwari dibentuk di sela Focus Grup Discussion (FGD) yang digelar Kitong Bisa Enterprise, PT Pertamina (Persero) dan UKM Pramuka UNIPA yang bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Sabtu (13/9/2020).
“PKPS memiliki jaringan nasional yang dapat digunakan dalam mengakses pasar bank sampah di tingkat nasional dalam pengelolaan limbah palstik
Untuk semua jenis maupun pengelolaan sampah organik serta pemanfaatan energi terbarukan sehingga rendahnya aktivitas pembuangan ke tempat pembuangan akhir (TPA) akhir dan komitmen bersama Collaboration for Action,” ujar Yohanes Ada Lebang, ujar Lebang, Minggu (13/9/2020).
Adapun Focus Grup Discussion (FGD) diinisiasi Kitong Bisa Enterprise, PT Pertamina (Persero) dan UKM Pramuka UNIPA. FGD ini bertujuan untuk memetakan kondisi ekosistem bank sampah di kabupaten Manokwari.
Pertemuan ini diadakan di ruangan rapat kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Manokwari dan dihadiri oleh perwakilan DLH, Pembina UKM Pramuka UNIPA Yohanes Ada Lebang
Perwakilan masyarakat Biryosi, Bank Sampah UKM Pramuka UNIPA, Bank Sampah Andai, Sobat Alam Lestari, Komunitas Anak Air Manokwari (KAAM), Pemuda Peduli Lingkungan Pinggiran (P2LP), Sobat Bumi dan beberapa perwakilan media massa.
Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan hidup Kabupaten Manokwari yang diwakili Kepala Seksi Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Sampah, Lazarus Wambrauw.
Kata Lazarus, dukungan pemerintah untuk persampahan menjadi hal prioritas termasuk kehadiran bank sampah, baik dalam dukungan pembiayan pembelian limbah plastik maupun pemasaran keluar daerah terus akan ditingkatkan ditahun-tahun akan datang.
“Kegiatan ini akan kami sampaikan kepada pimpinan sehingga menjadi perhatian serius pemerintah Kabupaten Manokwari dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Manokwari” jelas Lasarus.
Coo Kitong Bisa Entreprise, Ihcwan menambahkan, pertemuan ini diharapkan dapat membuka ruang diskusi untuk menemukan solusi atau cara terbaik dalam pengembangan bank sampah di kabupaten Manokwari.
“Dengan berjalannya bank sampah akan mendorong kabupaten Manokwari menjadi kabupaten yang lebih sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan dan menciptakan lingkungan tinggal yang nyaman,” ujar Ichwan. (*/ARF)