Vaksinasi Covid-19 Massal, Sasar Lansia dan Pelayan Publik di Manokwari

MANOKWARI, PAPUAKITA.comAnimo masyarakat cukup tinggi mengikuti program vaksinasi gratis yang diselenggarakan oleh Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Manokwari.

Program vaksinasi Covid-19 secara gratis ini menyasar kalangan lansia dan pelayan public di daerah ini. Vaksinasi ini akan dilaksanakan selama 3 hari (22-24) Maret 2020, bertempat di Gedung Organisasi Wanita (GOW), di Jalan Percetakan.

“Untuk penyuntikkan vaksin ini setiap hari ditargetkan 1.000 orang. Hari ini 1.000, besok 1.000, dan lusa 1.000 orang. Jadi, kita targetkan dalam 3 itu sebanyak 3.000 orang,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Otto Parorongan di sela pelaksanaan vaksinasi, Senin (22/3/2021).

Suasana di GOW Kabupaten Manokwari di sela pelaksanaan massal vaksinasi Covid-19 untuk lansia dan pelayanan publik. Foto : ARF

Vaksinasi Covid-19 secara massal ini tidak saja mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Tetapi juga bertujuan untuk menyosialsiasikan program vaksin Covid-19 itu aman untuk semua kalangan.

“Jadi, vaksin terakhir yang kami terima beberapa waktu lalu berjumlah 2.530 vial, itu semua kita pakai untuk kegiatan vaksinasi yang ditujukan bagi lansia dan pelayan publik,” ujarnya.

Guna mendukung pelaksanaan vaksinasi massal, sebanyak 150 tenaga kesehatan gabungan yang terdiri atas tenaga kesehatan PKM di dalam kota, RSU Kabupaten Manokwari, Rumkit Angkatan Laut, Rumkit Dimara, Rumkit Bhayangkaran, RSU Provinsi Papua Barat, Kantor Kesehatan Pelabuhan, serta tenaga kesehatan Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten.

Di sisi lain, Otto menjelaskan, vaksinasi Covid-19 untuk kalangan ASN khusus pada tahap pertama sudah mencapai 99 persen, untuk kedua sudah mencapai 91 persen. Menurut Otto Parorongan, perbandingan persentase itu hanya masalah waktu pemberian vaksin saja.

“Vaksinasi untuk pelayan publik, saya kira kita sudah sangat tinggi. Sudah mencapai seratusan persen sesuai dengan vaksin yang disuntikkan. Jadi kita sudah sangat tinggi,” ujarnya lagi.

Otto Parorongan menambahkan, ketersediaan vaksin yang ada saat ini belum bisa menjamin kebutuhan di daerah. Jumlah yang ada masih kurang sehingga mesti diatur secara baik dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di daerah. (ARF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *