KAIMANA, PAPUAKITA.com—Rencana strategis (Renstra) Pendidikan Gratis mulai digenjot dalam rangka mendukung visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Kaimana, pasangan Fredy Thie dan Hasbulla Furuada.
Penyusunan renstra ini akan diejahwantahkan dalam Rencana Kegiatan (Renja) pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora). Selanjutnya dimasukkan dalam mekanise penganggaran.
“Setelah disusunnya renstra dibidang pendidikan dan olahraga akan muncul rencana kegiatan pada OPD. Selanjutnya akan dibenahi secara perlahan lahan,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Ray Ratu D. Come.
Menurut Ray, program dan kegiatan nantinya akan kita benahi secara perlahan. Salah satunya adalah pendidikan gratis yang menjadi fokus bupati dan wakil bupati.
“Ini (pendidikan gratis,red) menjadi penekanan oleh bapak bupati untuk tahun pelajaran baru di tahun ini. Pendidikan harus gratis, artinya tidak ada pungutan khususnya bagi siswa didik yang baru harus gratis sesuai dengan visi dan misi bupati, itu salah satu yang harus dilaksanakan,” ujar Ray.
Menyangkut dukungan SDM dalam mengembangkan Pendidikan di kabupaten Kaimana. Disdikpora akan melakukan pendataan tenaga pendidikan pada setiap jenjang pendidikan. Termasuk jumlah peserta didik di setiap sekolah.
“Artinya kita harus data ulang dulu ada berapa siswa pada setiap sekolah? Sehingga kita bisa menempatkan guru sesuai tingkat kebutuhan. Guru bersertifikasi juga ada berapa banyak. Kalau menumpuk harus disebar ke sekolah lain,” ujar Ray lagi.
Ray menegaskan, penempatan guru akan dilegitimasi dengan SK bupati dan bukan nota dinas. “SK bupati itu lebih kuat untuk seorang guru melaksanakan tugas dengan baik,” tegasnya.
Di sisi lain, disdikpora juga akan meninjau kembali 32 tenaga kontrak yang ada. Disdikpora juga akan mengevaluasi kinerja dari puluhan tenaga kontrak tersebut. Jika hasilnya ternyata beban tugas yang dikerjakan bisa dikerjakan oleh ASN kemungkinan akan dikurangi atau diberhentikan.
Dengan demikian anggaran untuk membiayai tenaga kontrak bisa dialokasikan untuk program lain yang berhubungan dengan penigkatan SDM.
“Bisa saja anggarannya diperuntukkan untuk sekolah Yayasan. Kita tahu bahwa masih ada pungutan biaya. Dengan demikian visi dan misi pendidikan gratis itu bisa meng-cover pada sekolah negeri maupun sekolah swasta (Yayasan),” tambahnya. (PKT-02)