MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Anggota DPR Papua Barat Abdullah Gazam mengatakan, banjir di Kota Sorong merupakan musibah rutinitas setiap tahun yang seakan-akan tidak dapat diselesaikan.
Semangat Penjabat Gubernur Papua Barat dan Penjabat Wali Kota Sorong yang baru melaksanakan tugasnya, diyakini bisa mengatasai kondisi banjir tahunan tersebut.
“Artinya, Tuhan memberikan tanda kepada wali kota Sorong yang baru bahwa, tugas yang paling penting dan mendasar yang harus diselesaikannya semasa menjabat adalah masalah banjir,” ucap Gazam, Senin (29/8/2022).
Mengatasi banjir tahunan di kota Sorong, diperlukan sinergitas pemerintah provinsi dan pemerintah kota. Dan perlu adanya forum yang bisa mendudukan para penjabat pemerintah dan juga DPRD.
“Kita bicara secara serius supaya tidak bolah saling menyalahkan. Jangan DPRD kota jalan sendiri dengan maunya sendiri. DPR provinsi mau jalan sendiri terbentur, demikian juga wali kota dan gubernur,” tutur Gazam.
Politikus PKB ini, yakin jika unsur penyelenggara pemerintah di daerah ini bisa duduk bersama, maka dapat menemukan formulasi atau gagasan soal bagaimana mengatasi persoalan banjir di kota Sorong.
“Wali kota Sorong dulu itu seakan-akan tidak bisa bertemu gubernur bicara soal banjir. Lalu, kami DPR disalahkan karena dinilai tidak bisa memperjuangkan anggaran di kota Sorong, benar kami tidak bisa memperjuangkan karena dari kota sendiri tidak mengajukan pengusulan itu,” ujarnya.
Untuk memecah kebuntuan itu, saran Gazam, semua pihak bisa duduk bersama untuk bicara. Sehingga, dalam pembahasan anggaran berapa alokasi anggaran yang nanti dapat diperjuangkan di kota Sorong. Demikian juga DPRD kota dengan wali kota.
“Kita pergi bersama-sama dengan kekuatan yang kita punya, kita bicara bersama menteri terkait agar masalah banjir di kota Sorong juga menjadi masalah pusat. Jadi kalau skenario ini dipakai dan berhasil, maka ada anggaran dari kota, provinsi maupun pusat,” tandas Gazam. (PK-01)