Kegiatan PMT terhenti, muncul keluhan cacingan di Pegunungan Arfak

PEGUNUNGAN ARFAK, PAPUAKITA.com—Program pemberian makanan tambahan (PMT) di Kampung Mbenti, Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak terhenti total sejak 2021—menyusul pandemi Covid-19.

Program PMT dalam rangka peningkatan gizi di daerah tersebut sempat terlaksana cukup baik pada 2018 silam. Akan tetapi menjelang 2019-2020, program itu tidak berjalan dengan lancar.

Kepala Kampung Mbenti, Sofiana mengaku, promgram PMT berjalan cukup baik di masa itu dengan dukungan alokasi dana kampung.

“Pernah kami dapat bantuan makanan tambahan gizi seperti ini dari alokasi dana kampung. Bantuan ini diterima 4 tahun lalu, sekarang sudah tidak lagi. Baru ada lagi ini bantuannya hari ini,” kata Sofiana dalam bahasa daerah Arfak yang diterjemahkan oleh salah seorang kader kampung, Rabu (28/12/2022).

Supaya program tersebut terus terlaksana, pengurus PKK Kampung Mbenti putar otek. Dengan terpaksa memungut iuran Rp5.000 dari anak-anak sekolah minggu maupun warga jemaat, untuk tetap memberikan makanan tambahan.

“Kita pungut satu orang Rp5.000 buat pakai beli telur, susu, kacang hijau, beras merah, itu jalan sampai tahun 2021. Tetapi krisisi (pandemi Covid-19) terjadi sudah stop. Tidak ada orang yang bantu lagi anak-anak sekolah minggu rayon Mbenti,” ucap Yuliana Iwa, Pengurus PPK Mbenti.

Yuliana berharap pemerintah provinsi Papua Barat bisa ikut membantu program PMT di kabupaten Pegunungan Arfak. Program PMT ini juga diharapkan dilakukan tidak saja terbatas pada warga jemaat gereja. Tetapi mengcover juga sekolah dasar (SD).

“Harga bahan makanan naik buat kami kesulitan membelinya. Kami usul saja, program makanan tambahan gizi ini perlu digalakkan juga di sekolah dasar, biar guru-guru juga bisa bantu kelola,” tutur Esterlina Dowansiba, salah seorang pengurus sekolah minggu setempat.

Kepala Kampung Demaisi, Esau Tibiai berharap, jemaat gereja yang menerima bantuan makanan tambahan gizi dikelola dengan baik. Sehingga pembangiannya merata dan bisa memberikan manfaat masyarakat, khususnya anak-anak yang masih berada pada masa pertumbuhan.

“Minta bantu orang tua kelola bantuan dengan baik. Jaga anak anak dengan pola hidup sehat, jaga makanan dan gizi. Sehingga mereka bisa tumbuh jadi generasi yang sehat dengan masa depan cemerlang,” ujarnya.

Sejumlah harapan tersebut disampaikan masyarakat distrik Minyambouw pada saat dilaksanakan kegiatan penyaluran bantuan makanan tambahan gizi bagi 11 jemaat gereja di wilayah Majelis Daerah (MD) Mokwam, Distrik Warmare, Kabupaten Manokwari dan 12 jemaat gereja di wilayah MD Minyambouw.

Bantuan tersebut disalurkan oleh Ketua DPR Papua Barat Orgenes Wonggor. Bantuan diserahkan secara simbolis di tiga kampung, yakni Maibriy, Mbenti, dan Demaisi.

Wonggor menambahkan, penyerahan bantuan makanan tambahan gizi ini sebagai stimulan bagi pemerintah daerah setempat. Dia berharap, program ini bisa digalakkan kembali.

“Penyerahan bantuan makanan tambahan ini masih akan diberikan satu kali lagi. Makanan tambahan buat anak-anak sekolah minggu yang dikekola oleh warga jemaat gereja,” pungkasnya. (PK-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *