Lokasi eskplorasi PT BRC di Wailawi, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Foto : Istimewa

Investasi jutaan Dolar, Buana Resources Capital siap genjot peningkatkan produksi gas Wailawi

Diposting pada

MANOKWARI, PAPUAKITA.com—PT Buana Resouces Capital (BRC) selaku pemegang saham 49% di PT Benuo Taka Wailawi (BTW), siap menggenjot peningkatan produksi gas Wailawi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimatan Timur.

“Investasi tersebut bernilai jutaan dolar, kami siap lakukan pergantian CEO PT BTW ,” ujar Direktur Utama PT BRC, Edward Kabes ketika menghubungi media ini, Ahad (26/3/2023).

Direktur PT BRC, Eduard Kabes (kedua dari kiri) bersama jajaran manajemen. Foto : Istimewa

Menurut Edward, pemerintah kabupaten PPU selaku pemegang saham 51%, telah menyetujui adanya pergantian CEO di tubuh PT BTW. Hal tersebut diputuskan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

Edward menjelaskan, pihaknya segera mengajukan proposal investasi jutaan dolar untuk meningkatkan produksi gas tersebut. Investasi tersebut mencakup berbagai proyek.

“Seperti perbaikan sumur gas yang ada dan pengembangan kilang LNG skala kecil yang akan memastikan bahwa output gas dari wilayah tersebut dimaksimalkan, yang mengarah pada peningkatan produksi gas alam secara keseluruhan sumber daya” ungkap eks Direktur BUMD PT Papua Doberai Mandiri (Padoma) ini

Edward yang juga merupakan salah satu pendiri Papua Muda Inspiratif—sebagai embrio Papua Youth Creative Hub yang diresmikan Presiden Jokowi pada Selasa lalu di Jayapura, Papua. Dikenal sebagai sosok yang idealis dan lantang memperjuangkan sebuah investasi menuju kesejahteraan.

Putra asli Fakfak ini dipercayakan menjabat Dirut PT BRC setelah Mulyono Banukarso, Dirut sebelumnya mengundurkan diri. Legitimasi Edward memimpin perusahaan migas itu berdasarkan Akta Notaris No. 19 tanggal 13 Maret 2023 di bawah Notaris Irwan Utama Hidayat M.KN., SH yang disahkan Kemenkumham Nomor: AHU-AH.01.09-0101263 tanggal 16 Maret 2023.

“Nilai investasi untuk memulai produksi mencapai US$22,5 juta atau setara dengan Rp347 miliar, proposal tersebut menguraikan pengembangan lapangan gas Wailawi secara signifikan mempengaruhi produksi gas dari produksi saat ini 2 MMSCFD menjadi 7 MMSCFD dan pengembalian investasi yang positif dalam 5 tahun ke depan,” jelas Edward.

Edward menambahkan, investasi yang digeluti bertujuan untuk memberikan dukungan finansial bagi modernisasi pengembangan lapangan gas di Wailawi, mengingat Benuo Taka Wailawi, kontraktor bagi hasil SKK Migas di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur memiliki cadangan gas terbukti sebesar 55,8 BCF.

Akan tetapi, produksi dalam beberapa tahun terakhir terhambat karena salah urus. Olehnya itu sementara menunggu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) agar dapat dibahas penyelesaian hutang dan juga membahas investasi.

“Kami hadir untuk memberikan dukungan hidup bagi perusahaan yang memiliki potensi besar, dan kami akan mulai dengan mengambil setiap langkah dan tindakan untuk memulihkan perusahaan,” pungkasnya. (*)