Masyarakat Kampung Smainggei dan Mainda Apresiasi Ketua DPRPB Orgenes Wonggor

PEGUNUNGAN ARFAK, PAPUAKITA.com—Masyarakat Kampung Smainggei dan Mainda, Distrik Minyambouw mengapresiasi Ketua DPR Papua Barat Orgenes Wonggor dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat di daerah Pegunungan Arfak.

“Bersyukur kepada Tuhan. Karena dua kampung ini keterbelakangan, bersyukur pilih kita punya anak sendiri jadi anggota dewan, jadi ketua DPRPB, jadi bisa buka jalan masuk ke dua kampung ini,” tutur Kepala Kampung Smainggei, Soleman Induwek di hadapan Rombongan Komisi I, Kamis (21/9/2023)

Ketua DPR Papua Barat saat mengambil buah nenas yang disediakan warga Kampung Smainggei
Ketua DPR Papua Barat saat mengambil buah nenas di Kampung Smainggei. Foto : Dok. PAPUAKITA.com

Rombongan Komisi I DPRPB melaksanakan kunjungan kerja dalam daerah di Distrik Minyambouw, tepatnya di kampung Smainggei dan Mainda. Menurut Soleman, akses menuju ke dua kampung ini cukup sulit selama ini.

“Belum ada kunjungan sama sekali. Kita pakai dana kampung, dana bantuan untuk beli bahan bangunan, seperti semen dan besi tapi tidak bisa sampai ke tempat tujuan, mobil tidak tembus dan barang-barang tekor di jalan,” ujarnya.

“Terima kasih kepada Tuhan dan terima kasih kepada kita punya anak dewan. Kami juga berterima kasih kepada anggota dewan yang hadir dan sudah berkunjung ke dua kampung ini,” ucapnya.

Anggota Komisi I Surung Sibarani mengatakan, sejumlah sektor potensial untuk dikembangkan di dua kampung tesebut, seperti pertanian, dan peternakan. Selain itu, secara umum geografis kabupaten Pegunungan Arfak sangat cocok untuk dibuat rute bagi pecinta motocross.

“Pertanian ini harus terus dicoba karena lahannya di sini subur, pala wija, kopi cocok juga. Masalah air, saya lihat ada kali (sungai), ada sumber airnya hanya tinggal akali saja untuk mengoptimalkan pemanfaatannya menggunakan dana desa/kampung buat penampungan dan mesin pompa,” terang Surung.

Ketua DPRPB Orgenes Wonggor menambahkan, kondisi geografis di Pegunungan Arfak sangat menantang, perkampungan dan permukiman masyarakat terpencar dan berada di medan yang relatif memiliki tingkat aksesibilitas sangat terbatas.

Pembangunan jalan, sarana air bersih, penerangan listrik, dan rumah layak huni, itu semua masih harus menjadi perhatian pemerintah daerah.

“Selain itu, potensi pertanian dan peternakan serta pariwisata sudah harus dioptimalkan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah ini,” tutup Wonggor. (PK-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *