MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Ketua DPR Papua Barat Orgenes Wonggor mengajak, warga Jemaat GPKAI Lahairoy, terus bekerja sama dalam hal penguatan iman.
Wonggor menyampaikan pesan rohani tersebut usai mengikuti acara pengresmian dan pentahbisan gedung baru GPKAI Jemaat Lahairoy, Iranmeba, Distrik Didohu, Kabupaten Pegunungan Arfak, Sabtu (28/10/2023). Dalam kesempatan yang sama juga berlangsung peletakkan batu pertama pembangunan rumah pastori dan pagar.
Menurutnya gedung gereja baru tersebut sudah sangat representatif. Sehingga harus memberikan manfaat kepada warga jemaat dalam hal memuji Tuhan melalui kegiatan-kegiatan keagamaan.
“Terus meningkatkan keimanan, memakmurkan gereja dengan kegiatan-kegiatan keagamaan. Gunakan untuk kegiatan peribadatan secara maksimal. Warga jemaat terus bekerja sama,” ucapnya.
Wonggor mengapresiasi panitia pembangunan maupun panitia pengresmian, serta warga jemaat. Apresiasi itu diberikan dalam hal pengelolaan dana bantuan pembangunan gedung gereja.
Selain Orgenes Wonggor, turut menghadiri acara pengresmian gereja tersebut anggota DPRPB Saul Rante Lembang. Pembangunan gedung gereja ini berlangsung lebih dari 7 tahun.
“Bantuan pembangunan cukup luar biasa. Ada pelaporan pertanggungjawaban yang cukup baik, terbuka di depan semua jemaat. Artinya itu pertanggungjawaban kepada jemaat sendiri dan publik, itu luar biasa,”
Wonggor mengaku, gedung gereja baru GPKAI Lahairoy Iranmeba merupakan salah satu gereja yang cukup bagus, untuk ukuran daerah pedalaman.
“Luar biar, karena ada kerja sama kepala jemaat, panitia, kepala kampung, aparat distrik, Pemprov Papua Barat, dan Pemda Pegaf. Banyak pihak yang bisa bantu selesaikan pembangunan gereja ini,” tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Majelis Umum GPKAI Pdt. Daniel Sukan mengatakan, komitmen pembangunan gedung baru gereja tersebut, adalah wujud memajukan iman.
“Inilah wujud iman untuk mengatakan kepada Tuhan telah memberkati. Untuk itu, jemaat memuliakan Tuhan dengan Gereja representatif. Hadirinya Gereja ini untuk tempat beribadah, kalau tidak demikian maka tujuannya tidak maksimal,” ucapnya.
Kepala Suku Besar Arfak Dominggus Mandacan mengatakan, membangun gedung gereja di gunung dan konstruksi permanen seperti ini, adalah sesuatu yang luar biasa.
“Bangun gedung gereja ini harus diyakini dengan iman. Ada perencana, ada yang menyumbang. Berharap saja acara pengresmian yang banyak menghadirkan jemaat, tetapi jemaat harus ibadah dan manfaatkan gedung gereja untuk dapatkan berkat Tuhan,” pesan Dominggus.
Bupati Pegunungan Arfak Yosias Saroy mengatakan, bangun fisik gereja sudah baik dan luar biasa. Tetapi gereja yang sesungguhnya ada di hati.
“Ingat gereja ada di hati kita semua. Itu yang kita ingat baik-baik, jangan baguskan fisik gereja saja, bukan itu yang utama. Tetapi iman di hati yang berkualitas,” kata Yosias.
Yosias juga mengapresiasi panitia pembangunan gedung gereja Lahairoy Iranmeba. Ia menambahkan, panitia jujur dalam mengelola dana pembangunan.
“Pemda banyak membantu panitia pembangunan, tetapi banyak juga tidak jujur. Banyak buat proposal, tetapi tipu, bawa lari uang. Ada proposal bantuan, dapat bantuan, tapi dikurangi. Jangan seperti itu, panitia harus bertanggung jawab untuk ini. Kalau semua jujur kita bisa selesai semua,” pungkasnya. (*/PK-01)