MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Tokoh muslim Papua Barat, Wahidin Puarada membenarkan perhelatan seminar masuknya Islam di Tanah Papua akan digelar 11 Januari 2025. Kegiatan ini, terjadwal selama 2 hari (11-12 Januari).
“Puncak kedatangan tamu undangan tanggal 10 Januari. Ada yang menggunakan pesawat udara dan ada yang menggunakan kapal laut,” kata Wahidin, Kamis (9/1/2025).
Khusus tamu undangan yang menggunakan kapal laut sebanyak 25 orang yang berasal dari Kabupaten Kaimana dan 25 orang dari Kabupaten Teluk Bintuni, Mereka akan tiba di pelabuhan laut Fakfak dan Kokas.
Wahidin Puarada yang adalah pencetus seminar masuknya Islam di Tanah Papua ini, mengakui bahwa seminar ini telah dilaksanakan sejak perhelatan MTQ Fakfak pada 2008 silam.
“Insya Allah seminar pada 11 Januari 2025, untuk menetapkan tempat, waktu (hari, tanggal, bulan dan tahun) termasuk orang membawa agama Islam pertama kali di Tanah Papua,” jelas bupati Fakfak (2000-2010).
Kegiatan Seminar akan dibuka oleh Pj. Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere, dan dihadiri Pj. Gubernur Papua Barat Daya, Pj Gubernur Papua Pegunungan.
“Wakil gubernur Papua Barat terpilih, juga wakil gubernur Papua Barat Daya terpilih akan menghadiri kegiatan seminar tersebut,” ujar Wahidin Puarada.
Tamu dan pembicara
Adapun unsur tamu undangan yang hadir terdiri atas Anggota DPR Papua Barat dan anggota MRPB yang beragama islam, anggota MRP Papua Selatan dan Papua Tengah yang beragama Islam, Ketua MUI Papua Barat, Ketua MUI Papua, Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama Papua Barat
Kemudian, Pimpinan Wilayah Muhamadiyah Papua Barat, Ketua-ketua MUI se Tanah Papua, tokoh agama, tokoh adat, kepala-kepala suku Nusantara. Turut hadir pula BP3OK, Forkompimda, dan para ulama.
“Sultan Tidore dan Sultan Ternate telah mengonfirmasi kehadiran mereka. Sekjen MUI Pusat dan ketua MUI dan Sekertaris Umum MUI Propinsi. Tamu dan panitia provinsi sudah mulai berdatangan sejak 8 Januari,” kata Wahidin Puarada.
Seminar masuknya Islam ini, menghadirkan pembicara dari kalangan universitas, tingkat kabupaten. Dirinya mengatakan, panitai tingkat provinsi Papua Barat sudah terbentuk dan diketuai oleh Hafid Fatamasya. Sementara, panitai lokal diketuai oleh Taufik Heru Uswanas (Raja Fatagar).
“Pembicara yang hadir antara lain, Moksen Sirfefa dari Kaimana, sedangkan dari Fakfak, ada Barekan Bauw Kepala Kampung Gar. Juga 2 peneliti literatur yakni, Rina Idrus dan Dewi Saraswati, keduanya merupakan ASN di lingkup pemkab Fakfak,” beber Wahidin Puarada.
Wahidin Puarada berharap, perhelatan seminar kali ini dapat metetapkan tempat, hari, tanggal, bulan dan tahun serta orang membawa agama Islam pertama kali di Papua.
“Supaya hal ini menjadi informasi untuk seluruh masyarakat Papua serta seluruh masyarakat Indonesia dan dunia,” tutupnya.