MANOKWARI, PAPUAKITA.COM—Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Manokwari, Anthon Reyaan mengatakan, terdapat berkas pelamar CPNS yang terindikasi dimanipulasi. Untuk memastikan hal itu, BKD akan menyandingkan data-data pelamar dengan data yang ada pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti).
Kata Anthon Reyaan, soal indikasi tersebut belum bisa disimpulkan apakah ada pemalsuan data atau tidak. Karena, pihaknya masih menunggu hasil penyandingan data dari PD Dikti atau Forlap Dikti.

“Banyak temuan yang tidak memenuhi syarat. Nanti bisa dilihat seperti apa, karena sekarang belum resmi jadi belum bisa disampaikan,” ujar Anthon Reyaan, Senin (8/4/2019).
Menurut Anton Reyaan, temuan lain yang didapati pada saat proses pendaftaran CPNS, adalah adanya peserta yang salah melamar, ada pelamar tapi tidak ada formasinya.
“Ada indikasi manipulasi data, tapi belum bisa dipastikan itu pemalsuan atau bukan. Kita masih harus mengeceknya ke Forlap. Kalau dari forlap dikti tidak keluar berarti kita bisa tahu ini dari mana, jumlahnya tidak banyak. Tidak sampai 1 persen,” tambah Anthon Reyaan.
Diketahui, jumlah pelamar CPNS pemkab Manokwari mencapai 4.000 an lebih. Sementara, kuota yang tersedia untuk formasi 2018 hanya 380.
Menurut Anthon Reyaan, lulusan SLTA mendominasi dengan jumlah mencapai 2.000 an lebih. Sedangkan, formasi yang tersedia hanya 30
“Kita buka seluruh formasi. 380 formasi itu semua bidang. Medis, guru, dan bidang strategis lainnya,” jelasnya.
Anthon Reyaan menambahkan, pendaftaran CPNS telah ditutup sejak beberapa waktu lalu. Saat ini berkas para pelamar tengah diverifikasi oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN). Verifikasi berkas ini meliputi ijazah dan jurusan yang dilamar.
“Untuk hasil verifikasi baru akan diumumkan pada 10 April 2019. Nanti bisa dilihat di website, nanti bisa dilihat siapa-siapa yang berhak ikut putaran kedua. Kita akan tempel dan juga umumkan melalui media massa,” tutup Anthon Reyaan. (RBM)