MANOKWARI, PAPUAKITA.COM—Warga kampung Aska, Distrik Masni, mendesak pemerintah kabupaten Manokwari segera merealisasikan pembangunan bronjong sepanjang 800 meter dan jembatan, serta pemasangan blok kapel di kampung tersebut.
Desakan aspirasi warga ini disampaikan melalui surat Nomor 01, KM-ASKA/DS-MS/MKW/IV/2019 bertanggal 6 April 2019, yang ditanda tangani oleh Kepala Kampung, Markus Aska dengan dibumbuhi cap.
Surat tersebut juga dicantumkan beberapa nama tokoh seperti, Pdt. Saul Meidogda, Kepala Distrik Masni Yustus Isba, serta surat ditembuskan dan ditunjukkan kepada bupati Manokwari, ketua DPRD kabupaten Manokwari, kepala Bappeda, Kadis PU, Bawaslu dan KPU Manokwari serta Kepala Distrik.
Apa yang disuarakan ini merupakan wujud kerisauan warga akan keselamatan diri dan harta benda, serta menjaga fasilitas kampung, seperti pemakaman umum, balai kampung, dan rumah ibadah. Sebab, kampung Aska menjadi ‘langganan’ banjir jika cuaca turun hujan.
Warga kampung Aska juga mengancam akan memboikot pemilu 2019, hal itu akan dilakukan bila pemerintah daerah tidak segera merespon desakan aspirasi mereka. Di dalam surat tersebut, warga menilai pemerintah daerah tidak memiliki rasa tanggung jawab terhadap bencana banjir yang sering melanda kampung.
“Jalan dan jembatan yang dikerjakan oleh pemerintah menjadi penyebab banjir sehingga merugikan warga,” demikian bunyi isi surat itu.
Terpisah, Bupati Manokwari, Demas Paulus Mandacan saat di konfirmasi terkait tuntutan warga Kampung Aska, juga ancaman memboikot pemilu. Demas mengatakan, pemerintah daerah akan data ke kampung Aska.
“Saya akan datangi kampung Aska untuk membicarakan dengan warga terkait tuntutan, kita akan cari solusi,” jelas Bupati Demas Mandacan. (ADL)