Bulog Temukan Harga Beras dan Gula Pasir di Atas HET di Manokwari

Diposting pada

MANOKWARI, PAPUAKITA.COM—Perum Bulog Sub Divisi Regional (Subdivre) Manokwari, menemukan adanya permainan harga jual beras premium dan gula pasir, yang melebihi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang berlaku di pasaran.

“Saya harus akui ada beberapa pedagang yang nakal mencoba menaikan harga di atas HET yang ditetapkan. Kami sudah upayakan pendekatan persuasif sebelum ditindak oleh Satgas Pangan,” kata Kepala Bulog Subdivre Manokwari, Rahmad Hidayat.

Bulog Manokwari
Kepala Bulog Subdivre Manokwari, Rahmad Hidayat. Foto : RBM

Menurutnya, dengan mengikuti HET, pedagangan sudah bisa mendapatkan untung. Untuk itu, Rahmad Hidayat mengimbau, pedagangan tidak berspekulasi dengan harga jual beras maupun gula pasir di atas HET yang ada.

“Kami cenderung lebih ke pendekatan persuasif, marilah kita sama-sama jaga stabilitas harga, bukan berarti tidak boleh mendapat keuntungan, tetapi dalam hal bahan pokok ini masyarakat lagi membutuhkan,”

Diketahui, sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 75 Tahun 2017, HET beras premium, untuk wilayah Papua dan Maluku sebesar Rp13.600 per kilogram, dan beras medium Rp12.050 per kilogram. Sementara, HET untuk gula pasir adalah Rp13.000 per kilogram.

Rahmat Hidayat menyatakan, selain mengawasi ketersediaan harga bahan pangan, pihaknya juga terus melaksanakan Program Kegiatan Pengendalian Stabilitas Harga (KPSH), terutama penyuplaian beras premium ke pasar-pasar.

“Kegiatan ini insha Allah akan berhenti pada H-1 lebaran, menyuplai terus beras premium ke pasar-pasar sehingga tidak terjadi kekosongan, akan dilanjutkan kembali setelah lebaran. Jadi bisa dikatakan kami full fight-lah untuk stabilisasi harga khususnya harga beras dan gula pasir,” tandasnya.

Rahmad Hidayat menambahkan, stok beras dan gula pasir jelang idul fitri ke depan dalam kondisi aman. Di mana, saat ini stok gula pasir ada sebanyak 500 ton, sedangkan beras premium sekira 500 ton, dan beras medium mencapai 3.000 ton.

“Insha Allah ini akan menjaga ketahan stok kita sampai hari raya idul fitri ke depan,” tutup Rahmat Hidayat. (RBM)