Demas Mandacan: API Tak Ramah Lingkungan Merusak Ekosistem Laut

MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Komitmen Pemerintah Indonesia untuk mendorong pergantian Aalat Penangkap Ikan (API) milik nelayan tradisional terus dijalankan. Yakni mengganti API tak ramah lingkungan dengan API ramah lingkungan.

Sekaitan dengan upaya tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan (DPKP) terus mendorong penyaluran paket bantuan alat tangkap bagi nelayan. Adapun alat tersebut berupa perahu, mesin tempel dan alat tangkap ramah lingkungan.

“API yang tidak ramah lingkungan akan merusak ekosistem laut beserta biota laut. Paket bantuan alat tangkap bagi nelayan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi nelayan untuk meningkatkan ekonomi keluarga,” ucap Bupati Demas Mandacan di sela pembagian API bagi 14 Kelompok Nelayan, Kamis (19/12/2019).

Demas mengingatkan, penerima bantuan alat tangkap memanfaatkan bantuan dengan baik. Juga menghindari perselisihan antarnelayan. Kepada DPKP dan jajarannya, dirinya menegaskan, agar selalu melakukan monitoring untuk menjamin bahwa bantuan yang disalurkan berfungsi dengan baik dan sesuai peruntukannya.

“Saya mengingatkan penerima paket bantuan alat tangkap agar tetap menjaga keselamatan dan persaudaraan di tengah laut,”ujarnya.

Kepala DPKP, Albert Simatupang mengatakan, pengadaan perahu atau kapal penangkap ikan, beserta mesin alat penangkap dan alat bantu penangkap ikan, senilai total Rp1.195.821.000, bersumber dari DAK tahun anggaran 2019.

Adapun 14 kelompok nelayan penerima bantuan, ini tersebar Distrik Tanah Rubuh, Manokwari Selatan, Manokwari Barat, Masni, Manokwari Utara dan Manokwari Timur.

“Paket yang akan diterima oleh para nelayan adalah salah satunya perahu, mesin penggerak 15 PK, coolbox, tali, jangkar, senar dan mata pancing, pelampung serta petromax. Ada sekira 10 item yang diterima,” kata Albert.

Albert Simatupang menambahkan, kelompok nelayan penerima agar tidak memberikan uang kepada staf DPKP yang menyalurkan bantuan peralatan perikanan.

“Dalam hal bantuan ini jangan coba-coba memberikan uang kepada staf kami. Yang kami minta adalah hasil tangkapan yang ditunjukan sebagai bukti,” tandasnya. (ARF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *