MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Upaya strategis untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi situasi darurat, CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melalui AFT Pattimura Ambon, mengadakan Pelatihan SDM Kelompok Desa Tangguh Bencana (DESTANA) Negeri Laha.
Kegiatan ini berlangsung di Balai Dusun Air Manis, Negeri Laha, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Provinsi Maluku, Senin (16/12/2024).
Pelatihan tersebut melibatkan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perangkat Negeri Laha, Saniri, Tim Desa Wisata Negeri Laha, serta Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Maluku.
Dua fasilitator profesional, yaitu Liberth Salakoly dan Maya Paliama, turut memberikan materi dan bimbingan selama pelatihan.
Edi Mangun, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, menjelaskan bahwa tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan kesiapan masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama pada keadaan darurat, terutama saat terjadi bencana alam atau kecelakaan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat agar dapat memberikan pertolongan pertama dalam situasi darurat atau bencana alam,” kata Edi melalui keterangan resmi, seperti dikutip, Senin 16 Desember.
Pelatihan yang terfokus dan praktis
Pelatihan ini dilaksanakan dalam dua sesi utama. Sesi pertama berisi pemaparan teori mengenai prosedur dan langkah-langkah pertolongan pertama, sedangkan sesi kedua lebih menekankan pada praktik langsung.
Peserta mempraktikkan teknik CPR (resusitasi jantung-paru), pembalutan luka untuk mengatasi perdarahan, dan penanganan patah tulang.
Tidak hanya berlatih menggunakan peralatan medis standar, peserta juga diajarkan cara memanfaatkan bahan-bahan alami di sekitar untuk situasi darurat.
Misalnya, membuat bidai dari kayu, membalut luka menggunakan kain atau pakaian darurat, serta membuat tandu darurat menggunakan daun pelepah kelapa, batang bambu, dan kain selimut.
Pelatihan ini dihadiri oleh perwakilan seluruh RT dan RW, perangkat Negeri Laha, anggota Saniri, serta Tim Desa Wisata Negeri Laha. Keterlibatan berbagai pemangku kepentingan ini menunjukkan komitmen bersama untuk memperkuat kapasitas kelompok DESTANA Negeri Laha.
“Kolaborasi yang erat antara lembaga pemerintahan dan masyarakat menjadi kunci untuk menciptakan komunitas yang siap menghadapi potensi bencana,” ucap Edi.
Dengan pelatihan ini, Edi berharap masyarakat Negeri Laha dapat meningkatkan kemampuan deteksi dini dan respons cepat terhadap keadaan darurat.
Pelatihan ini, juga diharapkan menjadi agenda rutin sebagai bagian dari upaya membangun budaya kesadaran dan tanggap bencana. Selain itu, kader pertolongan pertama yang telah dilatih diharapkan mampu menyebarkan pengetahuan yang mereka peroleh kepada masyarakat lainnya di Negeri Laha.
Dengan pelantihan yang digelar, Negeri Laha berpotensi menjadi model desa tangguh bencana yang mampu melindungi keselamatan warganya dan menciptakan masyarakat yang lebih siaga dalam menghadapi risiko bencana.
“Kami optimistis, dengan keterampilan baru yang dimiliki masyarakat, Negeri Laha akan menjadi contoh desa tangguh yang mandiri dalam menghadapi situasi darurat,” pungkas Edi. (*/PK-01)