MANOKWARI, PAPUAKITA.COM – Badan Narkotika Nasional Provinsi Papua Barat (BNNP PB) bersama Politeknik Kesehatan (poltekkes) Kementerian Kesehatan Prodi DIII – Keperawatan dan Kebidanan Kampus Manokwari meneken Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam rangka Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), Rabu (12/12/2018).
Kepala BNNP PB, Brigjenpol Drs. Untung Subagyo menyampaikan, Indonesia sekarang dalam kondisi darurat narkoba. Para pengedar mengincar generasi muda sebagai generasi masa depan.
“Penandatanganan kerjasama ini dilaksanakan guna memerangi penyalahgunaan narkoba di lingkungan pendidikan,” kata Brigjenpol Untung di sela kegiatan yang berlangsung di Kampus Prodi DIII.
Kata Untung setiap organisasi mempunyai peraturan atau Undang Undang masing-masing, tapi belum tentu aturan yang ada substansinya sama, maka perlu adanya kesepakatan bersama.
“Implementasi dari perjanjian kerja sama akan dilaksanakan denganpenuh rasa tanggung jawab oleh para pihak,” ujarnya.
Adapun poin-poin yang dituangkan di dalam PKS tersebut berupa melaksanakan pemberdayaan pendidik/dosen untuk mencegah narkoba di lingkungan kampus, Duta Kampus Anti Narkoba, Deteksi Dini Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika di Lingkungan Kampus, dan menggalang pemberdayaan penggiat dan relawan anti narkoba di lingkungan kampus.
Ketua Prodi DIII, Ivonne J. Fabanjo menyampaika PKS yang diteken bersama BNNP PB, ini bertujuan untuk mewujudkan lingkungan kampus yang sehat, dan bebas dari adanya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Pencanangan Kelurahan Bersinar
Dalam kesempatan yang sama juga, Kelurahan Manokwari dicanangkan sebagai kelurahan bersinar (Bersih dari Narkoba).
“Kelurahan Manokwari Timur kami jadikan pilot project sebagai wilayah desa bersinar (bersih narkoba) dalam upaya P4GN,” kata Brigjenpol Untung.
Dia berharap, peran serta lurah beserta jajarannya untuk ikut serta dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba, karena permasalahan narkoba tidak cukup ditangani oleh BNN saja. Tetapi sinergitas dengan semua komponen masyarakat sangat diperlukan untuk mencegah peredaran gelap narkoba yang kian marak terjadi. Untuk itu, dibutuhkan dukungan dari semua pihak.
“Melalui program desa bersih narkoba dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat, kelak akan mampu untuk meredam penyalahgunaan narkoba yang saat ini sudah cukup memprihatinkan banyak kalangan dan meminimalisir serta mempersempit jaringan peredaran gelap narkoba,” ungkap Untung.
Lurah Manokwari Timur, Yohanes Rulyan Raires mengapresiasi wilayahnya dijadikan pilot project (daerah percontohan) untuk mewujudkan desa bersinar di lingkungan kabupaten Manokwari.
Dia mengatakan, akan berkoordinasi kembali dengan BNNP PB untuk meningkatkan sinergi tentang P4GN.
“Masalah narkoba ini menjadi kewajiban bersama bukan hanya BNN tapi semua komponen masyarakat untuk menanggulanginya. Narkoba bisa menghilangkan akal, merusak pikiran, bahkan sampai mengakibatkan kematian, apalagi saat ini dijadikan alat perang untuk menghancurkan bangsa,” tuturnya. (RBM)