MANOKWARI, PAPUAKITA.COM – Bupati Manokwari Demas Paulus Mandacan menyatakan larangan terhadap rencana pergelaran kontes kecantikan waria 2019 di Manokwari, Sabtu (9/3/2019) mendatang.
Kata Demas, pemerintah daerah pada dasarnya menolak tersebut. “Pada prinsipnya pemerintah daerah menolak dan tidak mengijinkan kegiatan tersebut karena bertentangan degan (nilai) agama,” kata Bupati Demas Paulus Mandacan melalui pesan whatsapp, Senin (4/3/2019).

Kegiatan kontes kecantikan waria ini mendapat penolakan juga dari komponen pemuda dan organisasi masyarakat. Kegiatan itu dinilai menodai predikat Manokwari sebagai kota injil.
Penolakan secara frontal dilakukan oleh kelompok masyarakat yang mengatasnamakan diri Komunitas Pecinta Polri Papua Barat. Kelompok ini menggelar aksi damai yang dipusatkan di trafick light Makaleuw. Mereka menolak kegiatan kontes kecantikan waria di Manokwari.
“Kami menolak komunitas waria di Manokwari. Lesbian, Gay Biseksual dan Transgender atau LGBT melanggar norma agama. Kami juga tidak mau ada kontes kecantikan waria digelar di kota injil,” tegas Markus Yenu, koordinator aksi.
Selain itu, Yenu mengungkapkan, di beberapa tempat, seperti Palu Sulawesi Tengah, bahwa aktivitas LGBT atau sejenisnya telah mengundang murka Tuhan.
“Kami menolak kontes kecantikan waria. Justru hal ini yang mengundang bencana. Manokwari sebagai kota injil ini jangan sampai dirusak dengan adanya komunitas LGBT,” ujarnya.
Bahkan, lanjut Yenu, LGBT bertentangan dengan Pancasila dan merupakan ancaman bagi generasi bangsa. “Ko jangan paksa jadi perempuan kalau ko lelaki, jangan kasih rusak moral bangsa,” tukasnya.
Sebelumnya, Ketua DPD KNPI Provinsi Papua Barat, Sius Dowansiba juga menyampaikan penolakan yang sama terhadap agenda komunitas waria terkait pelaksanaan kontes kecantikan waria tersebut.
“Itu (kontes waria) tidak boleh dilaksakan karena kita berada pada kota injil. Kota di mana hamba Tuhan menginjak kakinya dengan nama Tuhan, tidak boleh kegiatan lain yang namanya ‘bencong’ kah tidak boleh di ijinkan,” Sius Dowansiba, Minggu (3/3/2019).
Dia menambahkan, penyelenggara kontes kencantikan waria 2019 diingatkan, untuk tidak memaksakan kehendak dengan tetap melaksanakan kegiatannya di Manokwari. (ADL)