Belasan Rescuer dan ABK Basarnas Manokwari Ikuti Proses Pembaretan

MANOKWARI, PAPUAKITA.COM—Sebanyak 18 personel Kantor Badan Pencarian dan Pertolongan/Basarnas Manokwari, mengikuti proses pembaretan. Proses pembaretan merupakan tradisi di lingkungan Basarnas sebelum seorang anggota bisa memakai baret.

“Para personel harus melaksanakan long march melewati kota Manokwari juga Hutan Gunung sejauh 10,2 kilo meter,” jelas Kepala Basarnas Manokwari, George Leo Mercy Randang melalui keterangan tertulis, Rabu malam (26/6/2019)

Basarnas Manokwari
Pembaretan Personel Basarnas Manokwari. Foto : Dok. Humas SAR Manokwari

“Salah satu atribut kebanggan seorang personel Basarnas selain seragam orange-nya adalah baret. Baret hitam yang menjadi ciri khas seorang Basarnas tentunya tidak didapatkan dengan mudah,” sambungnya.

Menurut Mercy, personel Rescuer dan ABK merupakan tenaga pendukung, dimana dalam proses pembaretan harus melewati 4 pos, untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh setiap senior.

Adapun proses pembaretan meliputi Materi HART (Pertolongan di Medan Ketinggian), Jungle Rescue (Pertolongan di Gunung Hutan), MFR (Pertolongan Medis Dasar), juga pertanyaan seputaran Substansi Basarnas.

Kegiatan dimulai pukul 09.00-17.00 WIT dengan titik star dari Kantor SAR Manokwari dan finish kembali di tersebut dan diikuti dengan penyematan dilakukan secara simbolis oleh Kepala Sub Seksi Operasi Dan Siaga, Andarias Alik. (*/RBM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *