Warga Warikon Was-was, DPRD Manokwari: Mendesak Normalisasi Sungai dan Pemasangan Bronjong

MANOKWARI, PAPUKITA.com—Menyikapi kondisi di Kampung Warikon, Distrik Sidey pascabanjir yang merendam permukiman warga pada 27 Desember 2019 dan kembali terjadi pada 10 Januari 2020, DPRD Kabupaten Manokwari mendesak Pemerintah Kabupaten Manokwari segera melakukan normalisasi sungai dan pemasangan bronjong di sepanjang bantaran sungai Wariori.

Sekretaris Komisi C DPRD, Johani Makatita mengatakan, normalisasi sungai dan pemasangan bronjong di sepanjang bantaran sungai Wariori merupakan salah satu upaya yang bisa membantu mengurangi kekhawatiran, serta menghilangkan trauma warga kampung akan ancaman banjir yang sewaktu-waktu dapat terjadi kembali.

“Jarak antara rumah warga dengan sungai sangat dekat sekali, kalau hujan beberapa jam saja pasti ada rumah warga yang terendam air. Warga meminta pemerintah daerah segera memasang bronjong dan melakukan normalisasi serta mengeruk sedimen dari dasar sungai Wariori,” kata Johani Makatita, Senin (3/2/2020).

Sekretaris Komisi C DPRD Kabupaten Manokwari, Johani Makatita. Foto : ARF

Menurut Johani Makatitta, banjir yang terjadi juga dipicu aktivitas perusahaan kelapa sawit di sekitar daerah perkampungan. Selain itu bangkai jembatan yang sempat dibangun beberapa tahun sebelumnya ambruk dan masuk di dalam sungai. Bangkai jembatan itu hingag kini belum diangkut sehingga menghalangi aliran air sungai.

“Aktivitas warga di kampung Warikon sudah normal kembali. Tetapi warga masih hidup dalam ketakukan. Mereka merasa tidak aman karena khawatir jika banjir kembali terjadi sewaktu-waktu. Dampak banjir juga mengakibatkan sumber-sumber air bersih milik warga mulai tercemar, serta tanaman jagung milik warga mati karena terendam banjir,” ujarnya.

“Normalisasi sungai Warirori segera. Harus ada bronjong yang dipasang di bantaran sungai, ini harapan warga. Supaya bencana ini tidak terulang kebali. Mereka kalau tidur malam hari itu was-was karena pas cuaca hujan 1-2 jam saja pasti banjir. Di kampung Warikon dihuni oleh 150 kepala keluarga dengan total jiwa mencapai 500,” sambung Johani Makatita.

Di sisi lain, Johani menilai, upaya normalisasi sungai yang dilakukan pemerintah kabupaten Manokwari dengan menyiagakan satu unit alat berat, belum maksimal. Ia mengatakan, perlu penambahan alat berat untuk memaksimalkan upaya normalisasi.

“Dalam waktu dekat DPRD akan memanggil Dinas Pekerjaan Umum dan BPBD untuk mempertanyakan upaya penanganan pascabanjir di Kampung Warikon dan sekitarnya,” pungkasnya. (ARF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *