TELUK WONDAMA, PAPUAKITA.com—Calon bupati dan wakil bupati, pasangan Elisa Auri-Ferry Auparay menawarkan program kerja unggulan, yakni Wondama Berdaulat, Inspiratif, Sejatera, dan Aman atau “BISA”.
Program kerja tersebut disampaikan pasangan kandidat dengan tagline A2 itu, saat launching program kerja ungggulan Auri-Auparay yang berlangsung di Sekretariat Pemenangan, Senin (28/9/2020). Mereka optimis bisa membangun Teluk Wondama.

Program Wondama BISA, ini terdiri atas Kartu Kawan Belajar bagi seluruh pelajar dan mahasiswa Teluk Wondama; Pembangun pusat kreativitas bagi kaum milenial dan pengembangan kewirausahaan; Keberpihakan terhadap nelayan.
Selanjutnya, Kartu Sehat dan Kartu Lansia, program ini untuk keamanan bagi lanjut usia; Mendorong percepatan akses transportasi dengan mewujudkan pembangunan Bandara I. S. Kijne; Membangun infrastuktur Situs Peradaban Keagamaan.
Secara gamblang, pasangan A2 ini memaparkan kelebihan dari Kartu aman Belajar (Kartu Teluk Wondama aman bagi Pelajar dan Mahasiswa), mereka berkomitmen d bidang pendidikan, dengan menerapkan konsep pendidikan berpola asrama, di samping itu ada dukungan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa.
“Siswa kelas 2 SMA, akan diberi bimbingan dan pelatihan yang dipersiapkan masuk sekolah ikatan dinas,” kata kandidat A2.
Adapun program membangun pusat kreativitas bagi milenial dan pengembangan kewirausahaan, akan diejawantahakn melalui pembangunan berbasis teknologi digital (start-up).
Ada banyak cara yang dibeberkan kandidat A2 untuk memajukan dan mengangkat mutu kamu muda di Teluk Wondama.
Misalnya, melalui pendidikan dan pelatihan peningkatan kapasitas generasi muda, lomba dan kompetisi kreativitas, inovasi, olahraga, pembangunan kesenian secara berkelanjutan dan penyediaan internet gratis dengan kecepatan tinggi pada area-area yang menjadi pusat interaksi sosial.
Keberpihakan kepada nelayan, adalah menjamin keselamatan saat melaut. Selain menjamin asuransi para nelayanan.
Kandidat A2 juga berkomitmen menyalurkan bantuan alat tangkap hingga penyediaan pola pengelolaan hasil tangkapan dengan pembentukan BUMD.
BUMD juga berfungsi sebagai sarana untuk mengakses modal dan memasarkan hasil tangkap nelayan, mengembangkan budidaya lobster dan ikan kerapu, termasuk pembangunan kool storage.
Dibidang pariwisata, kandidat A2 akan menggenjto pembangunan sarana transportasi, diantaranya Bandara I. S. Kijne, membangun infrastuktur penduduk di Situs Peradaban Keagamaan, mengoptimalkan pengelolaan potensi pantai dan pulau dalam rangka pengembangan objek wisata.
“BUMD) Sasar Wondama, salah satu item kegiatannya untuk mengelola sektor parawisata berbasis masyarakat dengan mendukung pembangunan BUMDES. Sehingga manfaatnya bisa dirasakan masyarakat,” jelas kandidat A2.
“Untuk mempertegaskan kabupaten Teluk Wondama sebagai kabupaten yang mempunyai kultur, budaya, dan agama yang kuat, maka pemerintah daerah secara aktif akan melaksanakan atau membuat event keagamaan tingkat kabupaten”.
Pasangan A2 berkomitmen dibidang kesehatan dengan memastikan masyarakat Teluk Wondama mendapatkan layanan sebagai, mulai dari tunjangan kesehatan untuk ibu hamil tiap bulannya dan gratis biaya persalinan, meningkatkan layanan fasilitas kelas 3 yang setara dengan fasilitas kelas 1 dan dua, layanan puskesmas keliling tiap minggu untuk di semua distrik se Teluk Wondama.
Terakhir, program Kawan Lansia adalah berbentuk Kartu Teluk Wondama aman bagi lanjut usia. Kartu ini diperuntukkan bagi masyarakat kabupaten Teluk Wondama yang sudah berusia 60 tahun ke atas dan tergolong keluarga kurang mampu.
“Melalui program ini, akan diberikan tunjangan tiap bulannya yang bersumber dari APBD kabupaten Teluk Wondama,” tutup kandidat A2. (PKT-01/ARF)