MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Sekretaris DPR Papua Barat Hendra Fatubun mengajak, seluruh staf di lingkungan sekretariat dewan menjadikan tahun 2025, sebagai momentum evaluasi dan memperbaiki pelayanan.
“Maril, kita menjadikan tahun baru ini sebagai momentum mengevaluasi, memperbaiki pelayanan, serta membangun budaya kerja yang semakin produktif dan harmonis,” ungkapnya.
Hendra menyerukan ajakan tersebut saat memberikan sambutan pada acara ibadah syukuran lepas sambut tahun baru keluarga besar Sekretariat DPR Papua Barat (DPRPB), Senin (13/1/2025).
Menyambut tahun baru 2025 ini, dengan semangat baru dan optimis serta tekad yang kuat untuk bersatu padu saling bahu membahu. Adalah modal dalam menghadapi tantangan yang akan dihadapi di sepanjang tahun 2025.
“Demi mewujudkan visi dan misi sekretariat DPR Papua Barat yang telah ditetapkan. Saya mengajak terutama kepada staf sekretariat DPR Papua Barat, kita melayani anggota dewan baru 3 bulan lebih kurang. Semoga di tahun baru ini membawa keberkahan, kesuksesan, dan kebehagian bagi kita semua,” tuturnya.
Adapun pelaksanaan acara diawali dengan ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Sri Endang Sulistiyowati, gembala GPKAI Jemaat Api Kemuliaan. Kemudian, dilanjutkan dengan pujia-pujian oleh staf sekretariat.
Pendeta Sri Endang menyampaikan firman yang diambil dari kitab Roma 13 ayat 1-5. Dirinya mengingatkan, akan pentingnya menjalani hidup dengan berbuat baik dan patuh pada kehendak Tuhan dan juga pemerintah sebagai wakil Tuhan.
“Kepatuhan kepada pemerintah sebagai wakil Tuhan di Bumi. Tidak melawan otoritas pemerintah, dan hidup harus dengan hati-hati,” pesannya.
Wakil Ketua Komisi IV Ferry Auparay memberikan sambutan mewakili pimpinan dan anggota dewan. Dalam penyampaiannya, Ferry mengapresia pelaksanaan acara syukuran dalam kondisi penuh bahagian dan harmoni.
“Momentum di malam hari ini tidak lepas dari campur tangan Tuhan Yang Maha Kuasa. Patut kita ucapkan syukur karena bisa melewati tahun 2024, kita saat ini ada di awal tahun 2025 dengan kondisi yang sehat dan baik,” ucap Ferry.
Hadapi tantangan berat
Ferry Auparay melanjutkan, terdapat tantangan berat yang mesti dihadapi oleh DPR Papua Barat (DPRPB) sebagai lembaga politik di tahun 2025. Sebab, rakyat di provinsi Papua Barat mengharapkan satu perubahan dalam kepemimpinan gubernur definitif.
“Perubahan itu bukan saja menjadi tanggung jawab gubernur terpilih. Tetapi itu menjadi tanggung jawab semua,” ujarnya.
Ferry menekankan, keberadaan anggota DPRPB hanya sementara (5 tahun), dan waktu ini tidak mungkin bisa mengubah segala sesuatu bisa berubah menjadi lebih baik dalam waktu yang singkat.
“Paling tidak sekretariat dewan dan anggota DPR Papua Barat hadir dan bisa bermanfaat bagi masyarakat yang ada di provinsi ini,” tuturnya.
Anggota DPRPB ini memiliki beban sosial dan beban politik, karena dipilih oleh rakyat. Sehingga tidak bisa menghindar dari kondisi itu.
“Rakyat yang memilih kita. Mereka menaruh harapan. Kita bisa berbuat banyak untuk mengubah kondisi. Tetapi, minimal kita menjadi lilin yang menyala di tengah kegelapan sehingga kita bisa berikan harapan,” ujar Ferry.
Sebagai bagian dari trias politika, Ferry menambahkan, lembaga DPRPB tidak boleh hanya menjadi pelengkap. Tetapi harus bisa menjadi hebat dengan kewenangan yang dimiliki untuk meperjuangkan aspirasi masyarakat.
Untuk itu, dalam membangun provinsi Papua Barat ini harus dengan hati, dengan kasih. Sehingga apa yang menjadi hak dan harapan masyarakat pada DPR Papua Barat, minimal memberikan kesejukan dan kehangatan.
“Semoga di tahun baru ini, kita bisa melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan harapan-harapan positif untuk masyarakat di provinsi ini,” tutupnya.