PEGUNUNGAN ARFAK, PAPUAKITA.com—Kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dan Seminar digelar Majelis Daerah (MD) Indabri, Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Minggu (11/7/2021).
Kegiatan ini melibatkan 5 kampung di Mbenti, juga dari kampung Demaisi, Prafi, dan Maybri, serta Madrat dan sekitarnya. Semua pemuda dan jemaat yang ikut kegiatan ini tergabung dengan Majelis Daerah (MD) Indabri.
“KKR dan seminar yang diselenggarakan, kami mengajak anak-anak muda yang masih suka mabuk, dalam perzinahan supaya mereka bisa bertobat. Kalau tidak bertobat, perbuatan-perbuatan itu akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Sekretaris Panitia KKR dan Seminar, Nikodemus Ayok.
“Perbuatan misalnya, perzinaan dengan anak atau istri orang. Itu bisa merusak dan menimbulkan tuntut menuntut dan membuat orang bisa bubar atau terusir dari kampung ini ke tempat lain. Ini hukuman di dunia, kalau di akhirat sudah jelas neraka. Itulah pesan yang ingin kami sampaikan kepada pemuda,” sambungnya.
KKR dan seminar ini dijadwalkan dilaksanakan selama 5 hari. Nikodemus berharap, melalui pembinaan kerohaniaan ada perubahan yang nyata dalam kehidupan para pemuda dan pemudi Pegaf.
Menurut Nikodemus, miras, narkoba, dan perzinahan telah ‘mengikat’ pemuda dan pemudi Pegaf. Untuk itu, melalui KKR dan seminar ini diberikan pandangan dari al kitab, dari segi kesehatan supaya para pemuda mempunyai pemahaman dan bisa mengubah gaya pergaulan yang sehat.
“Yang suka mabuk segera bertobat maupun yang berzina juga bertobat. Takut akan dosa-dosa yang sudah dilakukan. Dalam seminar ini dibahas beberapa materi antara lain, menyangkut kehidupan di surga dan neraka, narkona, miras, HIV dan AIDS, pornografi,” ucap Nikodemus.
Sekretaris Pemuda Jemaat Pniel Indabri, Frans Sayori mengatakan, pengaruh alkohol di kalangan pemuda sudah sangat mengkhawatirkan. KKR dan seminar ini sangat penting, mengingatkan generasi muda bahwa hidup harus dekat dengan ajaran alkibat dan amanat gereja.
“Kegiatan ini penting untuk menghindarkan pemuda dan pemudi dari pengaruh buruk miras, narkoba, dan pergaulan bebas. Bertobat sebelum terlambat. Mewakili pemuda Indabri, saya menyampaikan rasa terima kasih kepada panitia,” ucap Frans.
Tokoh Pegunungan Arfak (Pegaf), Origenes Wonggor menambahkan, gereja juga memikul tanggung jawab dalam pembinaan generasi muda di daerah ini. Untuk mengubah gaya pergaulan generasi muda, itu menjadi salah satu tugas gereja.
“Gereja harus melihat jemaat khususnya generasi muda. Bukan saja menjadi tugas pemerintah, generasi ini harus diselematkan, bagaimana jemaat bisa diubah, itu peran gereja,” ujar Wonggor.
Wonggor kini menjabat sebagai ketua DPR Papua Barat (DPRPB). Kader Golkar ini meminta kepada pemerintah daerah kabupaten Pegaf, ikut mendukung peran gereja tersebut dalam pembinaan generasi muda.
“Pemerintah harus melihat tugas gereja itu, kalau ada kebijakan yang bisa didorong, lakukan itu. Itu tugas pemerintah daerah,” ujarnya lagi.
Dengan perkembangan informasi dan teknologi, lanjut Wonggor, generasi muda Pegaf kian terpapar dampak perkembangan itu. Dampak buruknya pun kian mengkhawatirkan akan keselamatan generasi muda dan masa depan mereka.
“Generasi muda yang ada ini untuk gereja, daerah ini, bahkan bangsa dan negera. Tetapi mereka banyak terjerumus dalam hal-hal yang tidak kita inginkan. Minuman keras ini sudah banyak diperjualbelikan di Pegaf. Gereja punya peranan di mana? Peran gereja adalah mengubah orang,” tegasnya.
Ia meminta, pemerintah daerah ikut mendukung tugas gereja dalam pembinaan umat. Sehingga tidak ada minuman keras maupun hal-hal yang bertentangan dengan amanat gereja, alkitab dan juga larangan pemerintah.
Peranan gereja hadir untuk hal-hal pembinaan, oleh karena itu mesti rutin dilakukan KKR dan seminar. Wonggor menilai, intensitas kegiatan harus ditingkatkan oleh setiap Majelis Daerah (MD) di daerah ini.
“Kemarin dilaksanakan di kampung Mbemti. Sekarang di Indabri, dan akan dilaksanakan juga di Prafi serta di daerah Demaisi. Kita juga akan jadwalkan untuk kegiatan di daerah Hingk dan Catubouw. Kegiatan ini harus disukseskan dengan bantuan pemerintah daerah,” pungkasnya. (ARF)