MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Bangunan kantor DPR Papua Barat (DPRPB) akan didesain dengan mencerminkan ciri khas masyarakat adat di Wilayah Doberay dan Bomberay. Sehingga bangunan itu menjadi representatif dari masyarakat asli Papua di wilayah Papua Barat.
“Ada kabupaten kota yang adat istiadat dan budayanya mirip – mirip atau hampir sama akan dikelompokkan. Misalnya seperti Fakfak dan Kaimana atau Pegaf dan Ayamaru, hampir sama ditambah dengan masyarakat yang berada di pesisir,” kata Sekretaris DPRPB Franky Kallex Muguri.
Menurut Muguri, gambar desain kantor DPRPB dimaksud telah diproses sejak tahun 2019 lalu. Akan tetapi belum bisa difinalkan akibat kendala anggaran.
“Sekarang ini sudah ada lahan, sekarang kita lagi berproses untuk mendesain gambar yang akan dibiayai langsung oleh APBN. Gambarnya sudah kami bicarakan tetapi barulah kita buat skenario perencanaannya seperti apa karena orang-orang adatlah yang tahu,” ujarnya.
Diketahui, lahan pembangunan kantor DPRPB seluas 6 hektar. Tahap pertama pembebasan lahan sudah dilakukan melalui Dinas Pertanahan dan Lingkungan Hidup termasuk pembentukan tim appraisial.
“Saya sudah ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk meminta proposal tetapi mereka tidak mau kasih. Jadi saya belum tahu nilai pembangunan kantor, yang saya dengar-dengar sekira Rp170 miliar lebih tapi, ini belum pasti,” pungkas Muguri. (PK-01)