PEGAF, PAPUAKITA.com—Kegiatan Kebangkitan Rohani (KKR) Majelis Daerah (MD) Miryei Mbenti adalah bagian dari upaya membangkitkan generasi muda sebagai ‘punggung’ gereja. Dalam mempercepat misi penginjilan.
Silas Ngkini, Pelaksana Tugas Gembala Sidang Jemaat Laharoi, Mbenti MD Miryei Mbenti, menambahkan bahwa KKR ini, menjadi program rutin dalam menyiapkan generasi muda GPKAI, untuk mempercepat pelayanan penginjilan di wilayah Pegunungan Arfak khususnya, dan umumnya di seluruh daerah.
“KKR seperti ini perlu dilakukan secara berkelanjutan di tahun-tahun mendatang. Saya berharap bisa terlaksana kembali untuk membangkitkan kehidupan rohani kaum muda mudi yang ada di wilayah Mbenti sebagai punggung gereja untuk melaksanakan misi penginjilan,” kata Silas, Sabtu (28/12/2024).
Pelaksanaan KKR berlangsung di Gedung Gereja Laharoi, Mbenti. Ini diisi dengan penyampaian firmat Tuhan dalam bahasa daerah oleh beberapa pemuka agama setempat. Juga diikuti dengan pengakuan dan pertobatan sejumlah pemuda.
“KKR ini, mempertemukan muda-mudi untuk mendengarkan firman Tuhan dalam rangka pembinaan kehidupan rohani. Melalui KKR, kami berharap bisa mengubah perilaku tidak baik yang bisa menjerumuskan generasi muda, khususnya generasi muda di wilayah MD Miryei Mbenti dan Minyambouw,” ungkap Yurita Ullo mewakili panitia KKR.
Galakkan pelaksanaan KKR
Yurita Ullo berharap dengan adanya KKR seperti ini, muda mudi di wilayah Pegaf semakin dekat dengan Tuhan, berubah menjadi lebih baik, jauh dari hal-hal yang bisa merusak sehingga bisa menjadi yang lebih baik lagi
Pembinaan rohani melalui kegiatan KKR seperti ini sangat penting digalakkan bagi pemuda pemuda di wilayah Pegaf. Kegiatan ini bisa menjadi pintu masuk yang cocok untuk membina generasi muda penerus misi penginjilan.
“Kami juga berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat atas dukungan yang diberikan sehingga KKR ini bisa berlangsung,” ucapnya.
Mamud Indou, pemuda asal Pos PI wilayah Mamas menuturkan, kegiatan KKR juga menjadi bagian dari pembinaan mental kepemimpinan generasi muda, khususnya generasi di wilayah Mbenti.
Menjadi salah satu tugas gereja adalah, mempersiapkan anak-anak muda untuk dibimbing, mendengarkan, bahkan bisa mengajarkan firman Tuhan yang bermanfaat untuk mengubah kehidupan yang penting untuk menggapai masa depan yang baik.
Mamud mengakui, pembinaan rohani seperti KKR ini penting dilakukan secara berkelanjutan bagi generasi muda di wilayah Pegaf. Sebab generasi muda mesti dibimbing dan dijaga melalui peran gereja.
“Pemerintah memiliki kualitas yang bisa diberdayagunakan oleh pemerintah. Kalau mereka tidak dibina dan hancur, maka pemerintah pun tidak bisa melibatkan mereka dalam kegiatan pembangunan,” ujarnya.
Mamud juga berpesan, peserta KKR mesti memanfaatkan momentum baik ini. Sehingga manfaat yang dipetik dapat menjadi pengalaman dan ilmu untuk menata diri dalam persaingan.
“Menjadi generasi muda saat ini tidak diam begitu saja, tetapi menjadi generasi yang produktif dan bisa terlibat aktif dalam pembangunan di daerah. Kami berharap, pemerintah daerah terus mendukung pelaksanaan KKR seperti ini di tahun-tahun mendatang,” katanya.
Kegiatan KKR ini, diikuti oleh pemuda dan pemudi yang berasal dari lima jemaat yang berada di wilayah Majelis Daerah Miryei Mbenti, Minyambouw.
“Melalui KKR ini, kami berharap semakin banyak generasi muda yang bisa diselamatkan dari berbagai hal yang bisa merusak dan membuat suram masa depan mereka,” tutupnya.