MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Wakil Ketua MRPB, Melbianus Raymond Mandacan berkomitmen memperjuangkan dan mengawal aspirasi orang asli Papua (OAP).
Komitmen Melbianus Mandacan ini, selaras dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai unsur pimpinan pada lembaga kultural orang asli Papua.
Ia resmi dilantik sebagai wakil ketua Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) pada 30 Januari 2025.
“Sinergitas dan kolaborasi MRPB bersama gubernur dan DPR Papua Barat. Menjadi agenda penting dalam mengawal isu-isu yang berkaitan dengan perlindungan terhadap orang asli Papua,” ungkapnya, Jumat (31/1/2025).
Bersama pemimin MRPB lainnya, ia menegaskan, MRPB sebagai representatif kultural akan mengintensifkan langkah-langkah proteksi terhadap orang asli Papua.
Adapun langkah yang bisa dilakukan antara lain, dengan meminta keterangan ke gubernur Papua Barat.
Keterangan itu terkait upaya perlindungan yang telah dilakukan atau sedang berjalan. Juga perencanaan perlindungan seperti apa yang diwujudnyatakan dalam program dan kegiatan.
“Perlindungan hak-hak orang asli Papua. Juga ikut mendukung pemberdayaan dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan pembangunan serta kebudayaan. Ini penting,” ujarnya.
MRPB, sebutnya, perlu meningintensifkan komunikasi dengan DPRPB untuk bersepakat dan berkomitmen mendorong hak-hak orang asli Papua sampai pada level pusat.
“Upaya itu sudah dilakukan oleh Bapak Obet Rumbruren. Saya apresiasi, beliau adalah salah seorang Tokoh Arfak yang ikut mendukung anak-anak asli di Papua Barat,” katanya.
Apa hal penting yang harus dilakukan dalam memperjuangkan dan mengawal hak-hak dasar orang asli Papua sampai ke level pusat?
Kata Melbianus Mandacan, sinergi dan kolaborasi pemerintah provisi Papua Barat, DPRPB, MRPB. Juga melibatkan perwakilan anggota DPR-RI dan DPD, agar mengawal bersinergi mengawal aspirasi orang asli Papua.
“Misalnya, program afirmasi dalam penerimaan pegawai honorer menjadi pegawai negeri. Ini agar anak-anak asli Papua di Papua Barat bisa mendapat bagian. Harus ada perhatian penuh, ini salah satu kendala dan mendesak diselesaikan. Saya siap mendorong aspirasi ini,” ujarnya.
Keberadaan tenaga honorer harus cepat disikapi agar menghindari adanya dampak yang lebih besar dari ketidakjelasan nasib mereka.
Aspirasi program afirmasi
MRPB, sebut Melbianus Mandacan juga telah menerima aspirasi orang asli Papua terkait program afirmasi dibidang pendidikan.
Mislanya, afirmasi pada sekolah-sekolah kedinasan dan penerimaan anggota TNI dan Polri, SMA Taruna, Akmil, Akpol dan sekolah kedinasan pada Kementerian Hukum dan Kementerian HAM.
“Sinergi dengan institusi TNI dan Polri itu strategis sekali untuk pengembangan SMD anak-anak asli Papua kedepannya. Hal-hal ini penting diperhatikan agar peluang bagi anak asli Papua terbuka. Kita harus dorong upaya-upaya ini,” tukasnya.
Perlindungan dalam rangka pemberdayaan anak-anak asli Papua penting diwujudnyatakan. Agar, mereka ini mampu berdiri di atas kaki sendiri dan di tanah sendiri.
Di sisi lain, Melbianus Mandacan juga mengpresiasi dan berterima kasih kepada Pj Gubernur dan Pj Sekda, atas dedikasinya dalam memimpin roda pemerintahan Provinsi Papua Barat di masa transisi.
“Terima kasih dan apresiasi kepada bapak berdua yang sudah melaksanakan tugas secara maksimal dalam masa transisi ini. Dedikasi dan loyalitas pengabdiannya selalu akan dikenang,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Melbianus Mandacan juga menyampaikan optimismenya terhadap Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, Drs. Dominggus Mandacan M.Si, dan Mohammad Lakotani, S.H, M.Si.
Melbianus Mandacan optimis dalam kepemimpinan periode kedua ini, pasangan dengan tagline DOAMU ini, mampu maksimalkan tugas dan tanggung jawab yang diemban.
“Sebagai unsur pimpinan MRPB, saya siap bersinergi dan mendukung tugas dan tanggung jawab gubernur dan wakil gubernur yang bakal dilantik pada 6 Februari mendatang,” pungkasnya.