MANOKWARI, PAPUAKITA.COM – Gempa bumi tektonik magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua sekira pukul 16.42.37 WIB atau pukul 18.42.37 WIT, Minggu (16/12/2018).
BMKG merisil pusat gempa bumi ini terletak pada koordinasi 3,97 LS an 140,35 BT atau 57 km arah timur laut Kota Oksibil. Gempa berada pada kedalamam 74 km dan terjadi di darat. Gempa dirasakan di daerah Keerom, Wamena, Jayapura, Sentani, Merauke, dan Nabire.
“Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi continental basement di bawah Jaya Wijaya Fold and Thrust Belt,” jelas Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyoni seperti dilaporkan Stasiun Geofisika Sorong.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar turun (normal fault). BMKG menyatakan gempa bumi ini tidak berpotesni.
“Dampak gempabumi berdasarkan peta tingkat guncangan (shakemap BMKG) menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di daerah Keerom, di Wamena III-IV MMI, di Jayapura II-III MMI, di Sentani II-III MMI, di Merauke II MMI, dan di Nabire II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujarnya. (***/RBM)