Pertamina MOR VIII Salurkan Rp6.42 Miliar Modal Usaha kepada 92 Mitra Binaan

MANOKWARI, PAPUAKITA.comPT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) VIII kembali menyalurkan modal usaha Program Kemitraan bagi 92 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan di wilayah Ternate, Halmahera Timur dan Ambon.

Penyaluran modal usaha ini diharapkan dapat membantu pengembangan usaha di masa pandemi ini. Program kemitraan tersebut berupa bantuan pinjaman permodalan dengan maksimal nilai pinjaman Rp200 juta, untuk setiap UMKM yang dinilai layak.

Penyaluran modal usaha Program Kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Pertamina MOR VIII. Foto : Dok. MOR VIII

“Penyaluran di wilayah Maluku dan Maluku Utara ini untuk mengembangkan para pelaku UMKM dan juga diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru di masa pandemi untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu juga dapat meringankan beban para UMKM dengan biaya administrasi yang rendah sebesar 3%,” tutur Edi Mangun melalui siaran pers, Senin (2/11/2020).

Program kemitraan ini merupakan salah satu program kepedulian kepada masyarakat khususnya para pelaku UMKM yang ditugaskan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan telah diatur dalam Peraturan Menteri Peraturan Menteri BUMN PER-02/MBU/04/2020 tanggal 2 April 2020 tentang Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL).

Pertamina telah menerapkan program kemitraan semenjak tahun 1993. Program kemitraan tersebut untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri.

Penyaluran kepada UMKM yang berlangsung di Ternate dan Halmahera Timur dengan total penyaluran reguler mencapai Rp1.770 miliar dengan jumlah mitra binaan sebanyak 27 mitra sudah termasuk dengan 4 mitra binaan program Pinky Movement dengan total pencairan 230 juta.

Sedangkan mitra binaan di Ambon, Maluku dengan total Rp2.460 miliar untuk mitra binaan reguler sebanyak 38 mitra dan 27 mitra binaan program Pinky Movement dengan pencairan Rp1.960 miliar. Akan bergabung lagi untuk wilayah Seram Bagian Barat, Masohi dan Kairatu yang berada di wilayah MOR VIII.

Kata Edi Mangun, program ini merupakan bagian dari program pembiayaan dan pembinaan kepada UMKM yang bersentuhan langsung dengan rantai bisnis Pertamina.

Fokus utama UMKM Pinky Movement adalah pelaku usaha yang menggunakan gas LPG sebagai sumber energi utama dalam proses pengolahan nilai tambah usahanya seperti usaha kuliner rumahan atau para pelaku UMKM pangkalan minyak tanah untuk bertransformasi menuju pangkalan gas non subsidi.

“Untuk mengikuti program ini, calon mitra binaan dapat mengubungi  call center 135,” tutup Edi Mangun. (*/ARF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *