Ismail Sirfefa Alergi Berbicara soal CPNS Kabupaten Kaimana

KAIMANA, PAPUAKITA.comWakil Bupati Kaimana Ismail Sirfefa mengatakan, pengumuman hasil seleksi CPNS formasi 2018 kabupaten Kaimana adalah yang paling terakhir diumumkan dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Papua Barat.

“Sebenarnya saya alergi untuk yang satu ini (CPNS,red). Karena seharusnya itu dari 2018. Kita ikuti arahan dari Kemenpan dan RB, itu saya ikut dua kali dan jatah ini, kan dari 2018 sampai dengan 2024, itu setiap tahun ada penerimaan. Pak presiden sampaikan hal itu,” ujar Ismail Sirfefa, Kamis (4/3/2021).

“Hasil seleksi CPNS Kaimana baru mau diumumkan besok. Adalah kabupaten yang paling laste alias terkahir. Sebenarnya tidak ada masalah tetapi kalau kita sengaja mempolitisasinya akan menjadi persoalan politik, pasti jadi masalah,” sambungnya.

Kendati demikian, Wabup Ismail Sirfefa mengharapkan, pengumuman hasil seleksi CPNS tersebut tidak memberikan dampak negatif yang bisa berimbas bagi keamanan dan kenyamanan masyarakat kabupaten Kaimana.

Menyangkut seleksi CPNS, menurut Ismail Sirfefa, pernah dilakukan pertemuan dengan perwakilan 8 suku yang ada di Kaimana. Hasil pertemuan itu menelurkan kesepakatan, bahwa seleksi CPNS dapat mengakomodir 80 persen orang asli Papua dan sisanya non Papua.

“Awalnya saya dengan pak bupati bersepakat untuk memberikan kepada putra asli Kaimana dari delapan suku, kemudian juga ada klasifikasi yang lain dilihat berdasarkan kebutuhan. Itu komitmen kami yang awal, setelah itu saya sudah tidak bergabung dan tidak dilibatkan lagi. Alasannya, itu sifatnya secret ‘rahasia’,” ujarnya.

Dalam keterangannya, Ismail Sirfefa sempat menyoroti pandangan bahwa seleksi CPNS yang dianggap rahasia itu bukanlah sesuatu yang harus dirahasiakan.

“Kenapa kabupaten lain sudah diumumkan. Kenapa kita belum? Apa dibalik itu semua, pasti ada kepentingan lain. Tetapi semua kewenangan ada di pucuk pimpinan, saya dengar besok diumumkan. Mudah-mudahan tidak ada dampak negatif,” ujarnya lagi.

Ismail Sirfefa menambahkan, kepala daerah pada periode berikut agar memperhatikan soal kuota CPNS tahun 2019 dan 2020. Sehingga peluang CPNS kabupaten Kaiman tidak hilang begitu saja.

“Saya harap formasi yang belum ini bisa menjadi perhatian serius oleh kepemimpinan berikut dan jajarannya,” pungkasnya. (PKT-02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *