AKBP Agustiandaru Tinjau Korban Banjir Rasiei, Imbau Dukung Normalisasi

TELUK WONDAMA, PAPUAKITA.comKapolres Teluk Wondama, AKBP Yohanes Agustiandaru, S.H, S.I.K, M.H, meninjau warga terdampak banjir akibat luapan Kali Ui, di Distrik Rasiei, Jumat (19/3/2021).

Peninjauan lokasi dilakukan sekaligus dengan pembagian 100 nasi bungkus , air mineral, dan masker. Turut bersama dalam kegiatan tersebut, Wakapolres, Kompol Lang Gia, S.H, Kabag Sumda, AKP Sutrisno, S.H, Kasat Binmas, Ipda Sutarto, Kasat Sabhara, Iptu Herli Dwi Purwanto, Kasat Lantas, Iptu Hanny dan sejumlah personel Polres Teluk Wondama.

Kapolres beserta rombobngan kemudian melanjutkan dengan pengecekkan ke lokasi kali (sungai,red) dan lokasi permukiman warga yang terkena dampak luapan air. Hadir juga juga anggota DPRD, dana beberapa kepala kampung, antara lain : Kampung Webi, kampung Tandia, kampung Uryemi, dan kampung Sasirei.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres juga menggelar pertemuan dengan anggota DPRD, Markus Webori, kepala distrik Rasiei, dan sejumlah kepala kampung tersebut. Kapolres menyampaikan, telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum.

Menurut Kapolres, sudah pernah diupayakan normalisasi sungai di seputaran distrik Rasiei, namun terkendala karena adanya warga yang masih menuntut ganti rugi hak ulayat dan atau tanaman tumbuh.

“Sebentar lagi akan didatangkan dua alat berat untuk melakukan normalisasi sungai. Diharapkan pada saat pelaksanaan normalisasi kali sungai, tidak adanya tuntutan dari warga masyarakat sehingga normalisasi dapat berjalan dengan baik,” ucap kapolres.

Kapolres menambahkan, keberadaan saluran air atau parit yang berada di dalam kampung, diharapkan para kepala kampung dapat mengajak masyarakat untuk bergotong-royong melebarkan saluran air tersebut guna memperlancara aliran air.

Kepala Kampung Tandia, Tonci Webori mengatakan, aliran kali terbagi menjadi 3 anak kali, dan lokasi kali telah ditutupi material. Sehingga apabila normalisasi dilakukan hanya pada satu anak kali tentu tidak dapat bertahan di tengah kondisi musim penghujan.

Menurut Tonci, normalisasi yang dilakukan, proyek dimaksud telah dilaksanakan pada tahun 2018. Namun tidak dikerjakan maksimal hingga tahun 2020. Sekira 14.00 WIT, pantauan di lapangan nampak 2 alat berat telah tiba di kampung Tandia untuk melaksanakan normalisasi sungai. (PKT-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *