MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Ketua DPR Papua Barat Orgenes Wonggor mendukung upaya pihak kepolisian menangkap pelaku kejahatan di Sanggeng yang terjadi Sabtu pagi (8/7/2023).
Diketahui, seorang gembala asal Kabupaten Pegunungan Arfak bersama sang putri menjadi korban kejahatan oleh sekelompok orang di daerah Sanggeng. Kejahatan di Sanggeng sudah sering terjadi.
Mengakibatkan para korban harus dirawat di rumah sakit. Juga menimbulkan aksi spontanitas dan memicu ketegangan selama beberapa waktu di sekitar kelurahan Sanggeng.
“Pelaku yang melakukan aksi terhadap pak gembala dan putrinya segera ditangkap. Berapapun jumlah pelakunya harus segera ditangkap,” ujar Wongor, Sabtu.
Wonggor prihatin dengan kejahatan di Sanggeng yang menimpa warga asal Kabupaten Pegunungan Arfak tersebut. Apa lagi, korban adalah orang yang aktif di keagamaan. Tidak mungkin yang memulai.
“Kami minta agar pihak keamanan bekerja cepat, jangan lambat karena dipastikan akan banyak persoalan yang muncul. Pihak keamaan harus siap siaga dan bergerak cepat untuk mencegah agar persoalan ini tidak meluas,” ucap Wonggor.
Apa lagi dengan adanya media sosial, sebut Wonggor, aparat keamanan harus responsif. Jika lambat, sementara informasi menyebar dengan cepat, maka akan menimbulkan korban lagi.
“Kasus seperti ini bukan pertama kalinya, hampir setiap waktu terjadi di sekitar Sanggeng sampai kota, masuk Wosi sebagian. Pernah juga kepala kampung meninggal di Pasar Sanggeng itu juga gara-gara hal sepeleh,” tukasnya.
Menurutnya, pelaku pembegalan di sekitar lokasi tersebut tidak merasa takut atau ragu untuk melukai korbannya. Untuk itu, perlu ada antisipasi dari pihak keamanan. Oleha karena itu pihak keamanan sudah harus memprediksi hal-hal seperti itu agar tidak terjadi kejahatan.
“Tangkap para pelaku dan berikan pembinaan. Jangan lakukan hal itu lagi. Kejadian ini terus menerus terulang dari tahun ke tahun. Jangan sampai ini terjadi lagi, kami berharap dilakukan pembinaan kepada para pelaku,” terangnya.
Cegah aksi saling balas
Menurut Wonggor, sikap protes kerabat korban yang diekspresikan dengan aksi blokadi ruas jalan, tentu adalah luapan kemarahan. Karena tidak terima ada anggota keluarga mereka yang dianiaya tanpa sebab yang jelas.
“Segera tangkap pelakunya. Berapapun pelakunya harus diproses sehingga pihak keluarga korban untuk bisa melihat bahwa keadilan ditegakkan,” pintanya.
Penangkapan terhadap para pelaku, sebut Wonggor, bisa mencegah aksi saling balas. Pihak kepolisian diharapkan lebih mengintenskan kegiatan patroli di tempat kejadian perkara (TKP).
“Jangan lagi ada aksi yang dilakukan atau balas membalas. Tidak bagus. Kami berterima kasih kepada pihak keamanaan pemuka masyarakat, unsur pemerintah daerah atas upaya negosiasi yang dilakukan,” tutur Wonggor.
Tindakan kriminal yang berulang di sekitar wilayah Sanggeng, lanjut Wonggor, harus menjadi perhatian bersama pemerintah daerah, kepolisian, dan unsur lainnya.
Sebab aksi kejahatan tersebut telah merusak kamtibmas di Manokwari yang relatif kondusif. Juga memberikan image buruk bahwa terhadap predikat kota peradaban ini tidak aman, serta masyarakatnya kurang bersahabat.
“Manokwari ini rumah kita. Kota kita ini tetap harus aman, memberi jaminan kepada setiap orang untuk melakukan aktivitas sebagaimana mestinya dengan aman,” tegasnya.
“Kami di DPR mendesak kepada pihak keamanan agar, pelakunya segera ditangkap. Setelah pelaku ini diamankan mungkin pihak korban juga sudah menerima dengan baik kejadian yang menimpa anggota keluarganya,” tambah Wonggor.
Lihat juga: Jaga Citra Sanggeng, Hermus Indou: Jangan Selalu Munculkan Kesan Buruk
Wonggor menambahkan, informasi yang ia peroleh, korban saat ini mengalami sejumlah luka serius di beberapa bagian tubuh, termasuk putrinya juga sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
“Tentu saja keluarga korban tidak terima apa bila ada yang memberlakuakn orang tuanya demikian. Korban ini adalah tokoh agama. Keluarga besar tidak menerima atas apa yang menimpa sehingga ada aksi spontanitas itu,” pungkasnya. (PK-01)
1 komentar