MANOKWARI, Papuakita.com – Sejak dilaksanakan pada 1 Agustus lalu, hingga kini tercatat sebanyak 42.346 anak di wilayah Provinsi Papua Barat sudah mendapatkan imunisasi campak dan rubella. Sasaran anak di Papua Barat yang harus disuntik vaksin campak dan rubella berjumlah 266.463 jiwa.
“Tanggal 6 Agustus 2018, pukul 19.00 WIT, provinsi Papua Barat berada di peringkat sembilan dari 28 porovinsi. Selamat bagi kita semua, terima kasih atas kerja kerasnya, semoga anak-anak kita semakin sehat dan bebas dari penyakit mematikan dan menimbulkan Kecacatan,” kata Ottow Parorongan dalam siaran pers yang diterima redaksi papuakita.com, Senin (6/7/2018).

Pelaksanaan imunisasi massal campak dan rubella di provinsi Papua Barat ditargetkan mencapai 95 persen. Dari 12 kabupaten dan satu kota, hanya kabupaten Fak-fak dan kabupaten Kaimana memiliki resiko sedang bahaya campak dan rubella, selebihnya memiliki resiko tinggi terhadap campak dan rubella.
Vaksin campak dan rubella diberikan kepada bayi usia 9 bulan dan anak dengan usia kurang dari 15 tahun. Campak adalah salah satu penyakit paling menular pada manusia dan menelan satu korban jiwa setiap empat menit, kebanyakan anak-anak.
Sama bahayanya dengan rubella yang menjadi ancaman serius dan jika tertular di masa awal kehamilan dapat mengakibatkan cacat bawaan saat lahir pada otak, jantung, mata dan telinga. Namun hal tersebut dapat dicegah dengan melakukan imunisasi MR.
Pemberian imunisasi MR akan dilaksanakan dalam dua fase, yakni pada Agustus hingga September 2017 di seluruh wilayah di Pulau Jawa, dan pada Agustus hingga September 2018 di seluruh provinsi di luar Pulau Jawa. (RBM/R1)