MANOKWARI, PAPUAKITA.COM—Pelaksanaan Musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) Kabupaten tahun 2019 yang akan membahas rencana program/kegiatan musyawarah prioritas pembangunan tahun anggaran 2020. Dititikberatkan pada lima (5) prioritas pembangunan.
Demikian Bupati Manokwari dikatakan Bupati Manokwari, Demas Paulus Mandacan dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekretaris Daerah, Aljbar Makatita pada pembukaan Musrenbang tahun 2019, berlangsung di Gedung Sasana Karya, Kantor Bupati kabupaten Manokwari, Senin (1/4/2019).
Adapun kelima prioritas pembangunan tahun 2020, Pertama, penguatan ekonomi kerakyatan, dengan sasaran terwujudnya kemandirian masyarakat dalam bidang ekonomi; Kedua, pengembangan sumberdaya manusia, dengan sasaran terwujudnya sumberdaya manusia yang berkualitas, sehat dan berbudaya;
Ketiga, peningkatan konektivitas daerah, dengan sasaran terwujudnya aksesibilitas antar wilayah agar dapat mendukung kelancaran roda perekonomian; Keempat, perlindungan masyarakat, dengan sasaran terwujudnya keamanan, ketertiban serta kenyamanan masyarakat;
Terakhir, peningkatan tata kelola pemerintahan dengan sasaran terwujudnya pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
“Saya harapkan agar kelima prioritas pembangunan ini yang akan menjadi fokus pembahasan kita selama forum musrenbang kali ini, sehingga hasil musrenbang yang akan dituangkan dalam dokumen RKPD tahun 2020 nantinya sudah memuat prioritas pembangunan tersebut,” demikian bupati Paulus Demas Mandacan.
Musrenbang digelar selama 2 hari (1-2 April), merupakan agenda perencanaan tahunan yang wajib dilaksanakan. Pelaksanaan musrenbang tingkat kabupaten ini merupakan bagian dari perencanaan pembangunan daerah yang didahului dari musrenbang tingkat kampung dan distrik.
Bupati mengingatkan, dalam pelaksanaan musrenbang ini tidak hanya sekadar menyusun program/kegiatan saja, namun yang lebih penting adalah menetapkan sasaran yang menjadi prioritas pembangunan daerah di tahun mendatang berdasarkan rencana pembangunan jangka menengah kabupaten Manokwari.
Menurut bupati, kabupaten Manokwari dari waktu ke waktu semakin berkembang sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk, hal ini tentunya menimbulkan berbagai dampak dalam kehidupan sehari-hari mulai permasalahan perekonomian, penyediaan sarana perumahan, air bersih, maupun hubungan sosial kemasyarakatan.
Dikatakan, kondisi tersebut menjadi tantangan bersama dalam menyusun suatu rencana pembangunan. Di mana, salah satu model perencanaan yang dapat digunakan adalah perencanaan berbasis kawasan.
Dengan perencanaan tersebut, akan lebih mudah memetakan permasalahan serta penanganannya sehingga dapat diharapkan memacu pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan serta meminimalkan berbagai konflik.
“Disinilah fungsi dan tujuan musrenbang menjadi penting untuk menyelaraskan pikiran, gerak dan langkah para stakeholder dalam menemukenali berbagai permasalahan serta solusi terbaik dalam penanganannya,” jelas bupati.
Bupati berharap, dokumen perencanaan yang dihasilkan benar-benar aspiratif dan merupakkan kesepakatan bersama serta dapat dipertanggungjawabkan demi peningkatan kualitas perencanaan dan kelancaran pembangunan di daerah ini.
Selain itu, mulai tahun 2020, pemerintah kabupaten Manokwari akan memulai menerapkan e-planning menggunakan aplikasi simral yang saat ini sedang dalam proses penyiapan.
Simral adalah aplikasi yang dikembangkan untuk dapat mengintegrasikan perencanaan, penganggaran dan pelaporan dalam satu sistem. Nantinya seluruh proses perencanaan harus di-input melalui aplikasi simral, yang didahului dengan penginputan renstrategi (Renstra) dan rencana kerja (Renja).
“Ke depan saya harapkan tidak ada lagi usulan pembangunan di luar agenda perencanaan, semuanya sudah tertata dan terencana, sehingga penganggaran pembangunan daerah sudah dapat disusun lebih awal,” pesan Bupati Paulus Demas Mandacan.
Dalam kesempatan tersebut, bupati mengingatkan pimpinan OPD, Kepala Distrik, Lurah serta Kepala Kampung untuk mengoptimalkan perencanaan dan pemanfaatan anggaran pembangunan secara efisien, efektif, transparan serta akuntabel
Dengan harapan pembangunan yang dilaksanakan dapat mencapai sasaran dan memenuhi harapan masyarakat yang mendambakan sentuhan pembangunan. DPRD juga dimohon untuk menyampaikan pokok-pokok pikiran dalam forum musrembang guna penyempurnaan dokumen rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
“Kawal proses pembangunan mulai dari perencanaan, penganggaran sampai dengan pelaporan, agar apa yang diistilahkan sebagai sentuhan pembangunan benar-benar dapat dirasakan dan dinikmati oleh masyarakat luas kabupaten Manokwari,” tutup bupati.
Ketua Bappeda Kabupaten Manokwari, Tajuddin yang juga selaku ketua panitia kegaiatan menyampaikan, tema musrembang tahun 2019 adalah, “Sinergitas program pembangunan ekonomi berbasis kawasan didukung sumber daya manusia dan infrastruktur yang handal dalam rangka percepatan pengentasan kemiskinan”. (RBM)