KAIMANA, PAPUAKITA.com—Bupati Kaimana Fredy Thie melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke RSUD. Dalam kesempatan itu, Fredy hendak memastikan seperti apa kualitas pelayanan di rumah sakit.
Meski demikian, banyak persoalan yang dijumpai saat melakukan sidak yang bertepatan di hari kedua perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah, Jumat (14/5/2021). Ia mengatakan, secapatnya akan melakukan rapat dengan dinas terkait dan juga pihak RSUD, untuk membuat perencanaan yang baik guna meningkatkan kualitas pelayanan.
“Kita akan rapatkan dengan dinas dan OPD terkait supaya kekurangan yang kita temukan ini bisa kita cicil dan benahi secara perlahan-lahan. Target saya, RSUD Kaimana ini dari akreditas D bisa naik menjadi C,” katanya.
Bupati Fredy Thie mengatakan, perencanaan pelayanan adalah kebutuhan mendesak dalam rangka membenahi kualitas pelayana di RSUD.
“Kita akan cicil melalui APBD perubahan, apa saja yang menjadi skala prioritasnya akan disesuaikan dengan kemampuan APBD. Tidak bisa langsung semuanya dilaksanakan,” jelas bupati.
Sidak yang dilakukan di RSUD Kaiman aini berlangsung lebih kurang lebih 3 jam. Kunjungan orang nomor satu di kabupaten Kaimana disambut para tenaga medis yang tengah berdinas malam.
Dalam kesempatan itu, bupati menyempatkan meninjau langsung Instalasi Gawat Darurat (IGD), selain itu menanyakan adanya pasien yang dirawat akibat laka lantas di malam takbiran atau tidak.
Bupati juga mengecek segala ketersediaan fasilitas yang berada di ruangan dimaksud. Bupati yang didampingi dr. Manufandu serta beberapa koleganya, juga meninjau ruang rawat inap dan wanita, ruang operasi, radilogy, laboratorium, dan ruang bersalin.
Di sela-sela peninjauan di sejumlah ruangan rumah sakit, Bupati Fredy Thie sembari berbincangan-bincang baik dengan tenaga medis maupun pasien. Ia memberikan semangat kepada pasien yang dirawat supaya dapat cepat sembuh dari sakit yang diderita.
“Banyak hal yang dikeluhkan baik dari pasien maupun perawat. Seperti kerusakan tempat tidur dan kipas angin tidak berfungsi serta sejumlah kamar mandi yang tidak dapat difungsikan karena kondisinya rusak,” ujar bupati.
Bupati Fredy Thie bahkan mengakui masih banyak fasilitas di RSUD yang harus diperbaiki guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Kebersihan kurang diperhatikan padahal ada anggarannya. Perlu dilakukan pembenahan secara berkesinambungan. Kita lihat fasilitas umum terutama kamar mandi itu tidak layak dan bau. Masalah ditemukan hampir di semua ruangan. Apa yang kita tahu ini akan kita akan dorong lewat APBD perubahan dan APBD induk 2022 mendatang,” pungkasnya. (PKT-02)