KAIMANA, PAPUAKITA.com—Bupati Kaimana Fredy Thie menyatakan, mantan Kepala Kampung Manggera, Stevanus Nyai yang dalam kondisi sakit sangat pantas untuk dibiayai.
Pembiayaannya apakah rawat inap atau rujukkan, mesti diperhatikan. Penegasan bupati ini disampaikan usai menjenguk langsung Stevanus yang tergulai lemah di atas tempat tidur selama lebih kurang 5 bulan.
Diketahui, Stevanus dirawat di rumahnya di kelurahan Krooy, Rabu (19/5/2021). Bupati Fredy Thie menyempatkan diri menyambangi Stevanus di sela-sela perjalanan menuju kantornya.
“Pak Stevanus adalah mantan kepala kampung Mangera, dulu itu sangat kenal baik dengan saya. Saya juga kaget kemarin malam (Selasa, red) baru diinformasikan dari keluarganya bahwa beliau sakit sudah 5 bulan dan terbaring di rumahnya,” ucap bupati.
“Saya terharu dan memutuskan sebelum ke kantor, saya mampir menjenguk beliau dan melihat secara dekat kondisi beliau. Pasien seperti Pak Stevanus Nyai seharusnya diberikan biaya rujukan untuk melakukan pengobatan baik di dalam maupun di luar daerah. Bukan yang bisa masih bisa berjalan,” sambung bupati.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Fredy Thie mengatakan, penanganan medis mantan kepala kampung tersebut secepatnya dilakukan. Untuk itu, telah dikoordinasikan ke petugas medis.
“Saya sudah perintahkan Pak Suban Hasanoesi untuk dapat berkoordinasi dengan dokter agar melakukan pemeriksaan dan melakukan penanganan medis secepatnya. Kalau bisa dirawat inap atau dirujuk, kita akan rujuk,” ujarnya lagi.
Diketahui, Stevanus Nyai menderita sakit selama lebih kurang 6 bulan dan telah ada upaya pengobatan ke RSUD Kaimana. Bupati Fredy Thie juga menyampaikan permintaan maaf. Karena baru mengetahui kondisi Stevanus
Selain menjenguk mantan kepala kampung Mangera, bupati juga memberikan bantuan berupa uang tunai, serta segera mengirimkan bantuan sembako.
Bupati berharap pasien-pasien Stevanus perlu menjadi perhatian serius oleh pihak medis. Bupati lantas menambahkan, kasus lainnya yang disayangkan karena dalam sidak beberapa waktu lalu dikabarkan ada pasien di ruang bersalin yang belum mendapat perhatian secara serius terutama oleh penanggung jawab RSUD.
“Kami temukan di RSUD di ruang bersalin ada 2 ibu yang satunya harus dirujuk. Sementara yang satunya lagi anaknya melintang (baca : sungsang). Tapi tidak ada perhatian, ini yang saya maksudkan sehingga dari itu akan kami ganti penanggung jawabnya,” pungkasnya. (PKT-02)