Pemkab Kaimana Akan Lindungi Tenaga Kerja Orang Asli Papua

KAIMANA, PAPUAKITA.comPemerintah Kabupaten Kaimana bakal memproteksi tenaga kerja orang asli Papua (OAP), melalui program kepesertaan Badan Penjamin Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BP-Jamsostek).

Bupati Kaimana Fredy Thie mengatakan, pemerintah daerah selama ini baru bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Dengan demikian, jika ada orang sakit pasti ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Sementara kepesertaan BP-Jamsostem belum diprogramkan.

“Saya sudah minta kepala Dukcapil mempersiapkan data nama-nama untuk MoU dengan BP Jamsostek. Nama-nama yang saya minta adalah nama dari seluruh OAP yang ada di kampung-kampung dan di kota termasuk non OAP yang berpenghasilan rendah seperti tukang ojek, sopir angkot, petani dan nelayan,” kata Bupati Fredy Thie, Rabu (16/6/2021).

Diestimasikan kebutuhan anggaran yang akan digelontorkan untuk merealisasikan program kepesertaan jaminan ketenagakerjaan bisa memcapai hingga lebih dari satu miliar rupiah.

Kebutuhan anggaran tersebut diasumsikan dengan jumlah peserta bersekitar antara 5.000 sampai 10.000 orang, dengan iuran sebesar Rp214 ribu.

Terkait pembiayaan kepesertaan tenaga kerja, menurut bupati yang akrab disapa Kaibus, mengaku telah akan melakukan pertemuan dengan manajemen BP Jamsostek. Dirinya berharap,  bila aturan memungkinkan pembayaran iuran dapat dilakukan di tahun 2022, maka dalam tahun ini sudah bisa penandatanganan Mou.

“Kalau aturan membolehkan tahun ini bisa jalan saja dulu nanti pembayaranya di tahun depan, maka kita jalan. Kalau tidak berarti saya pastikan masuk APBD tahun anggaran 2022,” kata bupati.

Mengerti akan manfaat kepesertaan tenaga kerja, lanjut bupati,  isa mendapatkan tunjangan kecelakaan kerja, tunjangan hari tua, tunjangan kematian, dan adapula ahli waris dan beasiswa bagi dua orang anak.

Tugas pemerintah daerah, tambah bupati, adalah melakukan sosialisasi kepada masyakarat agar mengetahui tentang manfaat dari kepesertaan ketenagakerjaan.

“Saya punya kepedulian besar terhadap kami punya basodara OAP di Kaimana, bukan hanya di kota tetapi sampai ke kampung-kampung,” tutup Kaibus. (PKT-02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *