MANOKWARI, PapuaKita.com – Bupati Manokwari Demas Paulus Mandacan tegas menolak lulusan Praja Institut Pemeritah Dalam Negeri (IPDN) yang akan ditempatkan di kabupaten Manokwari pada 2019 mendatang.
Alasan orang nomor satu di kabupaten Manokwari itu menolak lantaran keterwakilan putra/putri daerah yang lolos dalam seleksi praja IPDN tahun 2018 hanya berjumlah 10 orang dari 48 calon praja asal Provinsi Papua Barat.
“Lulusan praja IPDN khusus kabupaten Manokwari sama sekali tidak ada orang (asli) Papua bahkan nama-nama lulusan praja IPDN sama sekali tidak diketahui oleh saya,” ujar Bupati Demas, Sabtu (1/9/2018).
“Catat baik-baik bahwa penempatan praja IPDN tahun depan, saya akan menolak. Masa kita harus dipermainkan dengan tes semacam ini dan abaikan anak-anak asli Papua,” tegas bupati.
Menurut Bupati Demas, seleksi penerimaan calon praja IPDN yang menggunakan sistem online memiliki sisi positif.
Meski demikian di sisi lain, sangat merugikan putra/putri daerah.
“Sangat meruginakan orang asli Papua. Padahal ini daerah otonomi khusus. Saya tegaskan selaku bupati Manokwari, untuk penempatan praja IPDN ke Manokwari akan ditolak ke Jakarta,” tandasnya. (MKD/R1)